Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Legislator DPRD Kota Makassar Fasruddin Rusli Nilai Program Lorong Wisata Terkesan Dipaksakan

anggota DPRD Makassar ini juga menyoroti progres pengerjaan infrastruktur oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
Tribun-Timur.com/Siti Aminah
Anggota DPRD Makassar Fasruddin Rusli. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Legislator DPRD Kota Makassar Fasruddin Rusli memberi komentar terkait rencana pembangunan lorong wisata (longwis) di Kota Makassar.

Acil-sapaannya menilai, beberapa lorong wisata terkesan dipaksakan.

Terbukti dengan adanya lorong-lorong yang tidak layak atau tidak memenuhi kualifikasi sebagai lorong wisata.

"Biasa ada lorong-lorong yang memang tidak memenuhi standar dipaksakan jadi longwis. Sama saja buang garam di laut," ucap Acil saat ditemui di ruangannya, Selasa (2/8/2022).

Kata Acil, ada baiknya jika program longwis tersebut dialihkan ke lorong lain yang punya potensi memajukan kelurahan.

Selain itu, anggota DPRD Makassar ini juga menyoroti progres pengerjaan infrastruktur oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Mulai dari perbaikan drainase hingga penataan jalan.

Menurutnya, PU akan sulit mengejar waktu jika lorong wisata dilaunching 17 Agustus nanti.

"Ada hambatan penempatan waktu untuk launching tanggal 17 Agustus, otomatis akan mundur karena sementara tender, proses tender akan memakan waktu," tuturnya.

Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pesimis tender selesai 17 Agustus nanti.

"Proses tender ini tidak akan mencapai tanggal 17 karena banyak juga lorong wisata yang memang drainase maupun jalan lingkungannya kurang memadai dan perlu pembinaan," paparnya.

Disamping itu, pembangunan jalan lorong menggunakan granit juga dinilai sangat mahal.

Total anggaran untuk pembangunan lorong wisata kata Acil mencapai Rp175 miliar.

"Kalau jalan granit itu diperuntukkan sebagai percontohan, itu percontohan dan bisa nanti ikut Kota Makassar di tingkat nasional," katanya.

Kendati demikian, Dinas PU harus menggenjot pengerjaan lorong wisata tersebut.

Bukan hanya Dinas PU, OPD teknis lainnya juga diminta untuk memaksimalkan kinerjanya untuk program longwis.

"Diskominfo CCTV nya, Dinas Perhubungan jalan penghubungnya, kalau dinas PU drainasenya, Dispar lorong wisatanya, ada semua tupoksinya," ujarnya.

"Itu ada penilaian khusus untuk mewakili sulsel. Setengah mati kalau (granit) dalam waktu dekat," sambungnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Zuhaelsi Zubir mengklaim telah mengeksekusi lorong wisata.

Pekerjaan fisik telah dilakukan beberapa waktu lalu.

Diantaranya pengerjaan jalan, penanganan paving hingga perbaikan drainase.

"Saat ini Dinas PU sudah lakukan pekerjaan fisik di lorong wisata yang tersebar di beberapa titik," ucapnya saat ditemui di Kantor Balai Kota Makassar, Senin (1/8/2022).

Helsi-sapaannya menjelaskan, ada 46 lorong wisata yang akan dilaunching pada 17 Agustus mendatang.

Sejauh ini, sudah ada 18 titik yang disentuh oleh Dinas PU.

Penanganannya pun berbeda, ada yang drainasenya dikeruk, ada yang diperluas, ada juga yang sudah mulai penataan paving.

"Kita lihat lokasi, sudah ada beberapa titik yang terpasang entrance granit," sebutnya.

Ia mengaku, adanya perubahan konsep dari paving biasa menjadi lantai granit di area lorong menjadi salah satu kendala dalam menjalankan program ini.

"Soal meterial, jadi kita buat kembali dokumennya untuk diganti menjadi lantai granit," paparnya. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved