Rekam Jejak Mardani Maming Tahanan KPK, Pengusaha dan Mantan Bupati Tanah Bumbu Punya 11 Pabrik Uang
Sebelum jadi tersangka, Mardani Maming dikenal sebagai pengusaha sukses. Ia memiliki 11 pabrik uang, mulai dari pertambangan hingga penerbangan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Rekam jejak Mardani Maming mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gegara kasus suap.
Mardani Maming ditahan KPK setelah ditetapkan sebagai DPO. Mardani Maming ternyata sudah dua kali mangkir dari pemeriksaan penyidik.
Sebelum jadi tersangka, Mardani Maming dikenal sebagai pengusaha sukses. Ia memiliki 11 pabrik uang, mulai dari pertambangan hingga penerbangan.
Pemilik perusahaan terbesar di Kalimantan Selatan, Mardani Maming dianggap tidak kooperatif karena mangkir dari panggilan penyidik KPK.
Mardani Maming resmi menjadi tersangka kasus dugaan suap izin usaha pertambangan (IUP) di Tanah Bumbu senilai Rp 104,3 miliar selama tujuh tahun (2014-2021).
Selain itu, Mardani Maming juga disebut menerima fasilitas pembangunan sejumlah perusahaan setelah memberikan izin tambang dan produksi batu bara ke PT Prolindo Cipta Nusantara.
Bisnis Mardani Maming
Mardani Maming sendiri bisa dibilang merupakan pengusaha muda yang sangat sukses.
Ia adalah generasi kedua penerus bisnis Batulicin Enam Sembilan Group.
Kelompok bisnis ini membawahi puluhan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha, terutama bisnis pertambangan dan lini bisnis terkait.
Batulicin Enam Sembilan Group merupakan salah satu grup perusahaan terbesar di Kalimantan Selatan.
Gurita bisnis mulai dari tambang batu bara, pengangkutan batu bara, penyewaan alat berat, perkebunan kelapa sawit, jasa keamanan, pelayaran, hingga investasi.
Perusahaan juga memiliki lini bisnis yang tidak terkait dengan tambang seperti perusahaan jasa penerbangan, properti, air minum kemasan, hingga memiliki perusahaan media massa.
Dikutip dari laman resmi Enam Sembilan Group, Kamis (28/7/2022), perusahaan ini dirintis Haji Maming, ayah Mardani Maming, yang awalnya masih berbentuk badan usaha CV Bina Usaha pada 2003.
Bidang usaha Haji Maming yaitu pertambangan, jasa sewa alat berat, transportasi, dan pengelolaan terminal batubara serta pabrik es untuk keperluan nelayan setempat.