Cekoki Miras Lalu Pukuli Juniornya, Oknum Mahasiswa Poltekkes Makassar Ditahan Polisi
Mahasiswa senior Poltekkes Makassar pelaku pemukulan terhadap juniornya akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Rappocini
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa senior Politeknik Kesehatan/Poltekkes Makassar, yang cekoki miras dan pukuli juniornya, ditahan polisi.
Mahasiswa berinisial RJ ditahan setelah menyerahkan diri ke Polsek Rappocini Makassar.
"Satu terduga pelaku sudah menyerahkan diri, tinggal pelaku utama (masih dalam pencarian)," kata Kapolsek Rappocini Kompol Amrin AT ditemui di kantornya, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Kamis (28/7/2022) siang.
Terduga pelaku yang menyerahkan diri itu berinisial RJ dan berstatus mahasiswa aktif.
"RJ ini dari hasil keterangannya dia turut membantu juga karena perintah seniornya (pelaku utama yang masih buron)," ujarnya.
Sementara pelaku utama yang masih dalam pengejaran, kata dia, merupakan mantan mahasiswa atau telah didrop out pihak kampus.
"Pelaku utama ini sudah kami komunikasi dengan keluarganya juga untuk menyerahkan diri, tapi sudah kita tetapkan tersangka," ungkap Kompol Amrin AT.
Sebelumnya diberitakan, belasan mahasiswa di salah satu kampus kesehatan Kota Makassar mengalami kekerasan seusai menjalani orientasi pengenalan kampus (ospek).
Dugaan kekerasan itu dikabarkan terjadi di salah satu kamar kos yang berlokasi di Kecamatan Rappocini.
Hal itu terkuak dari pengakuan salah satu korban berinisial, MH yang mengaku dirinya bersama 11 orang temannya dianiaya setelah menjalani prosesi Ospek oleh panitia pelaksana.
Ia mengaku diculik lalu digiring ke sebuah rumah kost untuk disiksa.
"Pulang ospek lalu kami saat berada di depan gerbang kampus datang senior dan juga ada alumni langsung membawa kami ke sebuah rumah kost," kata MH kepada wartawan.
"Disitu kami dipaksa meminum minuman beralkohol, kalau tidak mau kami disiksa," sambungnya.
Para senior dan alumni itu, lanjut MH melakukan kekerasan dengan menampar dan mendapatkan pukulan secara berulang-ulang.
"Kami dipukul dan ditampar kalau tidak mau minum minuman beralkohol yang diberikan," ungkapnya.
Kasus kekerasan itu, pun dilaporkan ke Polsek Rappocini, Jl Sultan Alauddin, Selasa malam.