BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting Sampai Diangka 14 Persen
BKKBN diberi mandat oleh Presiden RI Joko Widodo untun menurunkan angka stunting hingga capai 14 persen di 2024
Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengejar target penurunan angka stunting.
Pemerintah telah menetapkan agar stunting di Indonesia turun diangka 14 persen pada 2024 mendatang.
Hal diatas disampaikan oleh Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN, Prof Muhammad Rizal Martua Damanik saat berkunjung ke studio Tribun-Timur.
Prof Muhammad Rizal Martua Damanik mengisi program Live Ngobrol Virtual Tribun Timur bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, Andi Ritamariani, Rabu (27/7/2022).
Ngobrol Virtual kali ini membahas Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting).
Prof Rizal-sapaanya menyampaikan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 2021 lalu menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai pelaksanaan program penurunan stunting di Indonesia.
Presiden memberi target angka stunting di Indonesia bisa mengalami penurunan hingga mencapai 14 persen di 2024.
"Sejak 2021 kami dapat mandat dari Presiden sebagai Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting," ucapnya.
Menurutnya, prevalensi stunting di Indonesia tahun 2021 mengalami penurunan.
Dari 27,7 persen menjadi 24,4 persen. Artinya dalam setiap 100 kelahiran bayi ada 24 diantaranya yang terlahir dalam kondisi stunting.
"Angka itu masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan target 14 persen hingga 2024," sebutnya.
Untuk mengejar target maka harus kerja keras, kerja cerdas dan harus didukung kementerian lembaga.
Menurutnya, stunting menjadi masalah bersama untuk diselesaikan.
Untuk itu, BKKBN pusat menginstruksi BKKBN di seluruh provinsi untuk mengejar target tersebut.
"Untuk memperlancar penurunan angka stunting, presiden juga mengimbau kepada seluruh kementrian dan lembaga agar bisa andil," ujarnya. (*)