Penyakit Mulut dan Kuku
Kasus PMK di Tana Toraja Meningkat, Pemerintah Tuding Banyak Kerbau Diseludupkan dari Toraja Utara
Hingga kini ternak dari luar daerah masih dilarang masuk ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Rabu (27/7/2022).
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Muh. Irham
MAKALE, TRIBUN-TIMUR.COM - Hingga kini ternak dari luar daerah masih dilarang masuk ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Rabu (27/7/2022).
Wilayah perbatasan pun dijaga oleh petugas gabungan.
Namun, seiring kebijakan ini, ternak seperti kerbau tetap saja lolos masuk Tana Toraja.
Ternyata, peternak masuk dan menjual kerbau ke Tana Toraja melalui jalan tikus.
Mereka menghindari petugas yang bersiaga di pos perbatasan.
Dampaknya, kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Tana Toraja kembali bertambah.
Saat ini tercatat sudah 51 kerbau positif PMK.
"Padahal kemarin kita itu sudah stuck di angka 28," jelas dokter hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Tana Toraja, drh Lerin di Makale Rabu sore.
Lerin tak menampik, kasus PMK meningkat diakibatkan banyaknya ternak diseludupkan masuk Tana Toraja melalui jalan tikus.
Menurut Lerin, dominan peternak yang masuk Tana Toraja berasal dari Toraja Utara.
Mereka melalui jalan tikus yang berada di beberapa desa.
"Ada kerbau dari Toraja Utara yang menyusup lewati jalan tikus masuk ke Tana Toraja, itu yang membuat kasus PMK ini bertambah," katanya.
"Ini kan Tana Toraja dengan Toraja Utara banyak jalan tikusnya di desa-desa, jadi mereka lewat sana untuk hindari petugas di perbatasan," ungkapnya.
Menurut Lerin, pihaknya sementara ini gencar melakukan patroli.
Itu dilakukan untuk mencegah ternak masuk ke wilayah Tana Toraja lagi.
Lerin juga menjelaskan, meski kasus PMK di Tana Toraja bertambah, angka kesembuhan kerbau yang sebelumnya positif juga terus meningkat.
Saat ini sudah ada 31 kerbau yang sembuh PMK.
"Jadi dari 51 kasus PMK di Tana Toraja, 31 kerbau diantaranya itu sudah dinyatakan sembuh secara klinis," paparnya.
"Keterangannya tidak ada lagi gejala, dan saat ini juga belum ada kematian," tandasnya. (*)