GAM Aksi Unjuk Rasa Tuntut Polsek Tamalanrea Segera Usut Tuntas Kasus Kematian Haidir
Orangtua Haidir tidak percaya anaknya tewas karena gantung diri di Kamar Kos, sebab ditemukan dalam kondisi telungkup
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) menggelar aksi unjuk rasa kedua kalinya dengan tuntutan yang sama yaitu meminta polisi mengusut tuntas kematian Haidir.
Aksi tersebut berlangsung di depan Polsek Tamalanrea, Kota Makassar, Jumat (22/7/2022).
Keluarga korban ikut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Mereka membawa spanduk yang berisikan tuntutannya kepada pihak kepolisian agar mengusut tuntas kematian almarhum Haidir.
Pada spanduk tersebut bertuliskan dua tuntutan.
Pertama meminta polisi mengusut tuntas kasus dugaan tindak pidana berkedok gantung diri.
Kemudian meminta polisi melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku pembunuh Haidir.
Penanggung jawab aksi, Kompas berorasi menyampaikan tuntutan tersebut di depan Polsek Tamalanrea.
Ia mengultimatum pihak kepolisian Polsek Tamalanrea agar serius dalam menangani kasus ini.
Sebab ia menduga kuat Haidir meninggal bukan karena gantung diri.
"Ada beberapa bukti foto yang kami kantongi dari keluarga terkait kasus ini," kata Kompas.
Setelah aksi, pihak kepolisian, kata dia, akan segera melakukan autopsi.
"Sisa menunggu persetujuan pihak keluarga korban," katanya.
Sebelumnya diberitakan Haidir (31) supir tronton asal Kabupaten Gowa ditemukan tewas di Kamar Kos, Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Makassar pada 8 Juni 2022 lalu.
Kematian Haidir dikabarkan gantung diri karena adanya seutas tali di sekitar lokasi.