Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Komunitas

Cerita Hendra Wijaya Latief Dirikan Komunitas Seniman Paku Rivet Indonesia

Kali ini, Pendiri Komunitas Seniman Paku Rivet Indonesia (SPRI) Hendra Wijaya Latief berbagi cerita bagaimana ia membentuk komunitas tersebut.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Muh. Irham
ist
Pendiri Komunitas Seniman Paku Rivet Indonesia (SPRI) Hendra Wijaya Latief saat menjadi narasumber di Live Komunitas Tribun Timur, Senin (18/7/2022) 

"Awal-awal tuh banyak prasangka yang muncul. Ada yang bertanya ini komunitas dibuat untuk apa. Apakah ada persaingan atau mau monopoli? Tapi setelah gabung, mereka semua sudah paham," terangnya. 

"Untuk menghilangkan pikiran-pikiran negatif itu, kita aktif silaturahmi. Kemudian anggota semakin bertambah dari awal kopdar. Dari situ tantangannya bisa terlewati dan kita sama-sama bertekad untuk mengembangkan komunitas ini," tambahnya. 

Untuk saat ini, di media sosial Facebook dan Instagram, SPRI sudah punya lebih 1.000 anggota. 

"Tapi dari 1.000 itu kita saring. Sampai hari ini, anggotanya 500 orang. Untuk penyaringan sendiri, awalnya hubungi anggota. Kemudian mengecek apakah anggota  tersebut bisa aktif," paparnya. 

Seperi komunitas pada umumnya, SPRI juga mempunya struktur organisasi dan visi-misi. 

Ketua SPRI yakni Rafi, Sekretaris Nanang dan Bendahara Rusdi.  

"Anggota mengikuti arahan-arahan dari pengurus. Segala sesuatu yang kita bikin harus terstruktur," ujarnya. 

Untuk pemilihan ketua di komunitas ini menerapkan suara terbanyak. 

Saat ini, SPRI punya empat bidang. Bidang keanggotaan, humas, bidang peningkatan dan motivasi. 

"Sekarang kita ada 4 bidang. Setelah itu akan berkembang nanti. Sementara itu kita juga ajukan namanya untuk dibikinkan akte notaris. Tapi, masih bertahap,"ucapnya.

Untuk visinya yakni menjalin silaturahmi terhadap semua anggota. 

"Kita silaturahmi ke mana saja. Di sinjai, Palopo, hingga ke Kendari," ujarnya. 

Selanjutnya, misi menjaga keharmonisan. 

"Jangan sampai main sikut-sikut. Kita merangkul semua. Terakhir, asas kekeluargaan dan gotong royong.  Saling bantu. Ada yang butuh apa, ada yang perlu bantuan di daerah mana? Kita saling bantu," jelasnya. 

Sedangkan untuk misinya yakni memberikan kontribusi positif bagi pelaku usaha aluminium, mewujudkan harapan dan cita-cita pelaku usaha. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved