Airlangga Hartarto
Agar Mobilitas Aman dan Terlindungi, Pemerintah Dorong Vaksinasi Booster Digenjot
Untuk itu, Pemerintah terus mengantisipasi penyebaran subvarian tersebut dengan terus menggencarkan proses vaksinasi Dosis-3 atau Booster.
Adapun yang lain sebanyak 385 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali masih tetap berada pada Level TK-1.
“Terlepas dari adanya sedikit peningkatan Kasus Konfirmasi Harian yang terjadi, namun tingkat BOR (Isolasi dan ICU) di seluruh Provinsi masih dalam tingkat yang aman, secara nasional BOR di kisaran 4persen. Untuk Pemberlakuan PPKM di luar Jawa-Bali, masih berlaku periode 5 Juli sampai dengan 1 Agustus 2022 mendatang, sesuai dengan Inmendagri Nomor 34 Tahun 2022 yaitu 385 Kabupaten/Kota di Level 1 dan hanya 1 Kabupaten di Level 2,” tutur Menko Airlangga.
Perkembangan Capaian Vaksinasi di Luar Jawa-Bali
Per 17 Juli 2022, terdapat 2 Provinsi di luar Jawa-Bali yang capaian Vaksinasi Dosis-1 masih di bawah 70 persen yaitu Papua Barat dan Papua. Untuk Vaksinasi Dosis-2 ada 10 Provinsi yang capaiannya masih di bawah 70persen Sedangkan untuk Vaksinasi Dosis-3, ada 25 Provinsi luar Jawa-Bali yang capaiannya masih di bawah 30persen dan semua Provinsi luar Jawa-Bali belum mencapai 50 persen Kemudian, sejumlah 22 Provinsi di luar Jawa-Bali belum mencapai 70persen untuk Dosis-2 Vaksin Lansia, dan 22 Provinsi belum mencapai 70persen Dosis-2 Vaksin Anak.
Menko Airlangga menerangkan bahwa arahan Presiden Joko Widodo agar mendorong percepatan capaian target Vaksinasi Booster, dengan mewajibkan berbagai mobilitas dan aktivitas masyarakat akan mempersyaratkan Vaksinasi Booster.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan perlunya Vaksinasi Booster untuk melindungi masyarakat agar tidak bertambah yang masuk RS dan mengalami kejadian fatal.
“Termasuk karena banyak jamaah haji yang baru pulang, sehingga Presiden memerintahkan agar dilaksanakan Vaksinasi Booster di Asrama Haji terlebih dulu sebelum pulang ke rumahnya masing-masing, seperti yang sudah dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Selain itu, sekarang ada varian baru BA.2.75 yang masuk di Indonesia, sudah ada di Bali dan Jakarta. Varian itu kemungkinan berasal dari PPLN, namun untuk transmisi lokal masih dicari sumbernya,” pungkas Menkes Budi. (*)