Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat

Tewasnya Brigpol Nopryansah Ajudan Irjen Ferdy Sambo Makin Janggal, KontraS dan Komnas HAM Bersikap!

Kejanggalan yang dipaparkan KontraS tak hanya satu atau dua saja namun ada begitu banyak dari kasus tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Kolase foto Brigpol Nopryansah (kiri) dan Irjen Ferdy Sambo (kanan). KontraS dan Komnas HAM turut menyikapi tewasnya Brigpol Nopryansah di rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo 

"Saya dan keluarga yang nyambut pas mulai dari bandara sampai ke rumah di Sungai Bahar, karena waktu itu orangtuanya lagi ga ada di rumah," katanya.

Rohani menjelaskan, korban sudah bertugas selama 2 tahun sebagai ajudan pejabat Polri.

"Dia ajudan bapak Kadiv Propam, bapak Ferdy Sambo sudah 2 tahun," kata Rohani.

Saat tiba di rumah duka, keluarga awalnya tidak diperbolehkan untuk melihat kondisi korban.

Namun, ibu korban bersikukuh untuk melihat kondisi anaknya sebelum dimakamkan.

Saat itulah, keluarga melihat tubuh korban penuh luka.

"Ya awalnya gak dibolehin, tapi ibunya bilang mau lihat kondisi anaknya bagaimana," ujarnya.

Korban dimakamkan Senin (11/7/2022).

7 Kejanggalan Versi KontraS

KontraS mengungkap tujuh kejanggalan tewasnya Brigadir J yang diduga sempat melakukan pelecehan pada istri Irjen Ferdy Sambo.

Kejanggalan yang pertama adalah jarak waktu yang cukup lama antara waktu kejadian dengan pengungkapan peristiwa tersebut oleh Mabes Polri.

Diketahui peristiwa baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E terjadi pada Jumat (8/7/2022), tapi Mabes Polri baru mengungkapkan ke publik pada Senin (11/7/2022).

"(Pertama) terdapat disparitas waktu yang cukup lama," ujar Wakil Koordinator Kontras Rivanlee Anandar dilansir Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Permintaan Tak Masuk Akal Ibu Brigpol Nopyansah Demi Ungkap Tewasnya Ajudan Irjen Ferdy Sambo

Baca juga: Kondisi Istri Irjen Ferdy Sambo Usai Saksikan Insiden Baku Tembak Polisi, Kini Didampingi Psikolog

Kejanggalan kedua yakni kronologi dari pihak kepolisian yang dinilai berubah-ubah.

Pasalnya pada awal pengungkapan kasus, Karo Penmas Divisi Humas Polri Ahmad Ramadhan menyebut baku tembak tersebut dipicu karena Brigadir J tidak terima ditegur oleh Bharada E.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved