Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat
Tewasnya Brigpol Nopryansah Ajudan Irjen Ferdy Sambo Makin Janggal, KontraS dan Komnas HAM Bersikap!
Kejanggalan yang dipaparkan KontraS tak hanya satu atau dua saja namun ada begitu banyak dari kasus tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat
TRIBUN-TIMUR.COM - KontraS ikut bersikap terkait tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat di rumah jabatan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS bahkan mengungkap sejumlah kejanggalan kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat yang juga ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Kejanggalan yang dipaparkan KontraS tak hanya satu atau dua saja namun ada begitu banyak dari kasus tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat di rumah jabatan Irjen Ferdy Sambo.
Tak hanya KontraS pihak dari Komnas HAM juga turut menyoroti dan mengambil sikap dalam kasus tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat yang menyeret Irjen Ferdy Sambo.
Sebelumnya, informasi awal yang disampaikan ke pihak keluarga, Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat tewas lantaran baku tembak.
Bibi Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat yakni Rohani Simanjuntak mengatakan awalnya mereka hanya diinformasikan bahwa korban tewas akibat baku tembak.
Tetapi, setelah jenazah tiba di kampung halamannya pihak keluarga terkejut lantaran ditemukan adanya luka tembakan sebanyak empat titik.
Tak hanya itu ada luka sayatan benda tajam yang mengindikasikan dugaan jika Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat sebelum tewas disiksa terlebih dahulu.
Adapun luka sayatan di tubuh Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat terletak di bagian mata, hidung, mulut dan kakinya.
Sedangkan luka tembakan yang membuat Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat tewas ditemukan dua di antaranya luka tembak di dada.
Satu luka tembak di tangan dan satu lagi luka tembak di bagian leher.
Rohani Simanjuntak, bibi korban mengatakan, hingga kini pihak kepolisian belum menyampaikan terkait kronologis penembakan dan motif dari penembakan itu.
Pihak keluarga juga tidak mengetahui pelaku penembakan.
"Sampai saat ini, kita gak tau apa permasalahannya pak, siapa pelakunya. Mereka cuman bilang kalau pelakunya sudah diamankan di Mabes," kata Rohani saat dikutip dari Tribunjambi.com, Senin (11/7/2022).
Rohani mengatakan, korban tiba di Jambi pada Sabtu (9/7/2022) melalui cargo bandara.