Pilpres 2024
Tak Hanya Muhaimin, Deretan Tokoh Nahdlatul Ulama Berpeluang Digandeng Prabowo Maju di Pilpres
Ketua Gerindra Prabowo Subianto diprediksi akan menggandeng tokoh Nahdlatul Ulama (NU) pada Pemilihan Presiden (Pilpres).
TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Gerindra mendorong Prabowo Subianto maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Salah satu partai disebut-sebut akan berkoalisi dengan Partai Gerindra adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Salah satu nama sering dipaketkan Prabowo Subianto ialah Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Anies Baswedan Lewat, Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto Menang Pilpres Jika Gandeng Ridwan Kamil
Baca juga: Gerindra Kantongi Sosok Cawapres Pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Siapa Dia?
Pengamat Politik, M Qodari, mengatakan Partai Gerindra butuh koalisi untuk mengusung pasangan calon di Pilpres.
"Jadi kemungkinan berkoalisi dengan partai lain masih ada (selain PKB)," kata Pengamat Politik M Qodari ketika dikonfirmasi, Kamis (14/7/2022).
Kemungkinan besar Prabowo Subianto akan mempertimbangkan kader Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Cawapres.
Salah satu pertimbangannya yaitu jumlah massa atau komunitas NU itu sangat besar sekitar 1/3 dari muslim Indonesia.
"Organisasi besar di Indonesia saat ini ya NU," kata Qodari.
Qodari mengatakan nama-nama yang berlatar belakang NU potensial untuk digandeng jadi Cawapres Prabowo.
Siapa saja mereka?
Qodari menggatakan Yaqut Cholil Qoumas adalah tokoh NU dan 'berdarah biru'.
Gus Yaqut merupakan putra dari kiai ternama, KH Muhammad Cholil Bisri yang juga salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ia lahir di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada 4 Januari 1975.
Mengutip Kompas.com, Gus Yaqut merintis karier politik di PKB. Pada 2005, ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang.