Ketua Akumandiri Makassar Sebut Masyarakat Gelagapan Saat Gas LPG Naik
Sebab, pengumuman kenaikan disampaikan secara tiba-tiba di hari libur bertepatan dengan hari kebesaran umat Islam.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah melalui PT Pertamina Patra Niaga kembali menaikkan harga Liquefied Petroleum Gas/LPG Non-Subsidi tepat di hari raya Idul Adha, Minggu (10/7/2022).
Kenaikan harga tersebut rupanya tidak banyak diketahui oleh masyarakat.
Sebab, pengumuman kenaikan disampaikan secara tiba-tiba di hari libur bertepatan dengan hari kebesaran umat Islam.
Penetapan dan waktu kenaikan tersebut mendapat kritik dari Ketua Asosiasi Industri UMKM Indonesia/Akumandiri Makassar Abd Rivai.
Ia menyebutkan bahwa masyarakat gelagapan saat ingin membeli gas tetapi harga sudah naik.
Apalagi saat kenaikan harga tersebut, masyarakat khususnya umat muslim sedang merayakan lebaran Idul Adha.
Sehingga tidak mengetahui jika ternyata terjadi kenaikan harga gas LPG.
"Kita masyarakat itu tau naik gas saat membeli gas di penjual," kata Abd Rivai saat podcast membahas dampak kenaikan LPG bagi UMKM di Kantor Tribun Timur, Kamis (14/7/2022).
"Kita bawa uang pas pergi beli gas, tiba-tiba kenapa kurang," tambahnya.
Dalam podcast tersebut, ia juga mempertanyakan kebijakan pemerintah yang selalu menaikkan harga BBM termasuk LPG dilakukan di hari libur atau tengah malam.
Menurutnya, di waktu itu masyarakat kurang mendapatkan informasi.
Apalagi dilakukan secara tiba-tiba.
Ia juga membandingkan dengan pemerintan jauh hari sebelumnya.
"10 tahun lalu itu, di pemerintahan sebelumnya, ketika BBM mau naik itu diumumkan terlebih dahulu sebelum ditetapkan kenaikan harga," katanya.
Alumnus Universitas Negeri Makassar (UNM) itu berharap pemerintah juga melakukan hal tersebut.