Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat
Puluhan Polisi Ramai-ramai Datangi Rumah Brigpol Nopryansah, Keluarga: Jantung Kami Mau Copot!
Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat merupakan ajudan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo yang tewas setelah baku tembak.
TRIBUN-TIMUR.COM - Puluhan personel Kepolisian mendatangi kediaman Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat.
Kedatangan Polisi berseragam lengkap ini membuat keluarga Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat terkejut.
Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat merupakan ajudan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo yang tewas setelah baku tembak.
Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat tewas di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Namun, kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat meninggalkan sejumlah kejanggalan.
Kejanggalan ini pun diungkap pihak keluarga Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat.
Setelah reaksi dari pihak keluarga Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat kasusa kematiannya pun menjadi geger yang membuat instansi kepolisian kelabakan.
Reaksi terbaru yakni puluhan personel polisi mendatangi kediaman Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat.
Kronologi Puluhan Polisi Datangi Rumah Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat
Bibi dari Brigadir J, Rohani Simanjuntak mengatakan, puluhan polisi mendatangi rumah duka pada Senin (11/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.
Lokasinya berada di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi.
Disebutkan, polisi datang dengan mengendarai 11 kendaraan setelah pemakaman Brigadir J.
Mereka langsung menyerobot masuk ke dalam rumah.
Hal ini lantas membuat keluarga Brigadir J terkejut.
"Waktu datang orang itu ke rumah, kami terkejut. Jantung kami serasa mau copot, maklum kami baru trauma baru kehilangan," ucap Rohani, dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/7/2022).
Rohani juga sempat menegur anggota kepolisian karena dinilai tidak sopan saat memasuki rumah.
"Jangan seperti itulah, Pak masuk rumah orang, kami ini lagi sedih loh, lagi trauma. Yang sopan lah, pake permisi," tambahnya.
Melanjutkan ceritanya, Rohani memperkirakan ada 50 anggota kepolisian yang dipimpin langsung seorang perwira tinggi berpangkat Brigjen.
Polisi melakukan penjagaan ketat di rumah duka yang berada dalam satu lingkungan sekolah SD itu.
Termasuk menutup gerbang sekolah yang menjadi akses keluar masuk ke rumah keluarga Brigadir J.
Rohani mengaku merasa diintimidasi dengan kedatangan puluhan polisi.
Terlebih, pihak keluarga dilarang mendokumentasikan kedatangan mereka.
"Polisi mengawasi, mereka bilang jangan ada yang merekam memfoto dan live Facebook," kata Rohani, dikutip dari TribunJambi.com.
Rohani menambahkan, pihak kepolisian melakukan pertemuan tertutup dengan kedua orangtua dan adik kandung dari Brigadir J di sebuah ruangan dalam rumah.
Sementara keluarga lainnya berada di ruang yang lain.
"Ya kami dipagar polisi, kakak dan abang itu (menyebut orangtua korban), dipanggil ke ruang sebelah. Dan kami tidak boleh dengar," ucap Rohani.
Bantah lakukan intimidasi
Kapolres Muarojambi, AKBP Yuyan Priatmaja membantah kedatangan anggota kepolisian ke rumah orangtua Brigadir J sebagai bentuk intimidasi.
Maksud kedatangan dari Mabes Polri dan Polres Muarojambi untuk menyampaikan kronologi yang menewaskan Brigadir J.
"Intinya tidak ada niatan kami untuk mengintimidasi keluarga. Karena mereka masih keluarga besar Polri juga," ujar Yuyan, dikutip dari Kompas.com.
Yuyan membeberkan jumlah personel yang diturukan tidak lebih dari 50 orang.
Ia membenarkan sempat terjadi kehebohan saat polisi datang ke rumah duka.
Bahan terlihat seolah-olah melakukan pengepungan.
"Karena rumah kecil, yang dari Mabes itu sekitar 10-15 orang, yang masuk dan berbicara dengan keluarga hanya sebagian. Maklum, baru datang kan suka heboh," urai Yuyan.
Terakhir Yuyan mengaku siap memberikan bantuan kepada keluarga terkait kasus tewasnya Brigadir J.
Ini karena keluarga Brigadir J bagian dari keluarga besar Polri.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Lokasi kejadian berada di dalam rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Keduanya merupakan anggota Propam dari Mabes Polri.
Brigadir J merupakan driver pribadi istri Irjen Ferdy Sambo, sedangkan Bharada E adalah ajudan dari Kadiv Propam.
Motif Bharada E melakukan penembakan karena membela diri ketika mendapatkan ancaman dari Brigadir J. (Tribunnews.com/Endra Kurnaiwan)(TribunJambi.com/Aryo Tondang)(Kompas.com/Suwandi)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KRONOLOGI Rumah Orangtua Brigadir J Didatangi Puluhan Polisi, Kapolres Bantah Lakukan Intimidasi