Tiga Kerbau Seharga Rp500 Juta Positif Penyakit Mulut dan Kuku di Tana Toraja
Sebanyak 28 kerbau di Tana Toraja positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sesuai pemeriksaan sampel darah di laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet)
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Sudirman
TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE - Sebanyak 28 kerbau di Tana Toraja positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Senin, (11/7/2022).
Tiga di antaranya merupakan kerbau seharga ratusan juta.
Yakni seekor kerbau jenis saleko dan dua kerbau bonga.
Baca juga: 71 Kerbau di Toraja Utara Positif Penyakit Mulut dan Kuku
Baca juga: 71 Kerbau di Toraja Utara Terindikasi Gejala PMK, Dua di Antaranya Senilai Rp 250 Juta
Saleko dan bonga adalah jenis kerbau paling mahal dalam lingkungan budaya suku Toraja.
Harganya bisa mencapai Rp 300-Rp 500 juta.
Kerbau saleko positif PMK berada di Kamali Pentalluan. Sedangkan dua ekor bonga di Tampo Makale.
"Sudah 28 ekor kerbau positif PMK. Tersebar dibeberapa kecamatan," ujar Plt Dinas Pertanian dan Peternakan Tana Toraja, Adelheid Sosang.
Dari jumlah itu ada satu saleko dan dua bonga, induk dan anak.
Adelheid menjelaskan, 28 kerbau positif PMK berdasarkan pemeriksaan sampel darah di laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, Sulsel.
Ia juga mengatakan, 28 kerbau tersebut tersebar di lima kecamatan.
Diantaranya, Kecamatan Makale, Mengkendek, Rembon, Rantetayo dan Sangalla.
"Jadi kita (Tana Toraja) sudah darurat PMK, setelah kasus terus bertambah," ungkapnya.
Seiring dengan itu, upaya meminimalisir penyebaran PMK terus dilakukan Pemkab Tana Toraja.
Aturan pun dibuat melalui surat edaran. Ada tujuh point yang disampaikan dalam surat edaran itu.
Pertama, menutup total pintu masuk disemua perbatasan agar tidak ada pergerakan keluar masuknya ternak.