Pemkot Makassar Rilis 4.615 Sapi dan 531 Kambing di Makassar Dikurbankan Saat Idul Adha 1443 H
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Makassar, Evy Aprialty mengatakan, hewan tersebut merupakan akumulasi dari hari pertama
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Perikanan dan Peternakan Makassar (DP2) mencatat 5.146 hewan ternak di Makassar telah dikurbankan.
Rinciannya, 4.615 sapi dan 531 kambing.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Makassar, Evy Aprialty mengatakan, hewan tersebut merupakan akumulasi dari hari pertama hingga hari ketiga pasca lebaran Iduladha.
Tim DP2 Makassar turun melalukan pemeriksaan alias post moertem terhadap hewan-hewan yang telah dipotong.
"Sampai hari ketiga lebaran sudah ada total 5.146 ternak yang dipotong, didominasi ternak sapi dan kambing," ucapnya kepada Tribun-Timur.com, Senin (11/7/2022).
Pemeriksaan post mortem bertujuan untuk memberi jaminan bahwa daging kurban layak untuk dikonsumsi.
Selain itu, juga untuk mencegah beredarnya bagian hewan yang mengalami gangguan atau hewan sakit.
Misalnya terdapat cacing hati, dan berbagai penyakit hewan lainnya.
Evy membeberkan, tim menemui adanya kelainan organ atau parasit pada hewan yang telah disembelih.
Itu ditemukan pada hewan yang disembelih di masjid Hidratul Qadri, tepat di Jl Kajenjeng no 5 Kecamatan Manggala.
"Disitu kita dapat adanya cacing pada hati sapi yang dikurbankan," ucapnya.
Lanjut Evy, sejauh ini, tim telah turun melalukan pemeriksaan di 546 titik.
Ia menambahkan, DP2 hanya melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban sebelum dijual (ante moertem) dan setelah disembelih (post mortem).
DP2 tidak mendata terkait jumlah hewan yang terjual di Makassar secara keseluruhan.
"Kalau penjualan itu urusan pedagang, kami hanya memastikan ternak itu layak sebelum dijual dan setelah disembelih," jelasnya.
Salah satu pedagang yang ditemui Tribun-Timur.com di Jl Hertasning, Asril mengatakan, lebih 100 ekor sapi miliknya laku terjual.
Ia mengaku terjadi peningkatan jumlah pembeli pada Iduladha tahun ini.
Apalagi, sekira 30 ekor sapi besar dengan harga diatas Rp27 juta habis terjual.
"Kalau sapi besar yang harga di atas R27 juta itu laku semua, banyak yang cari," ungkapnya kepada Tribun-Timur.com.
Harga sapi paling tinggi yang terjual seharga Rp57 juta.
"Kalau sapi-sapi kecil itu harganya belasan juta, kalau besar harganya mulai Rp27 juta," bebernya.
Meski belum menghitung keuntungan, pendapatan dari hasil penjualan sapi kata Arsil sudah capai ratusan juta.
"Belum kita hitung semua, karena hari ini masih banyak yang pesan. Kita menjual sampai empat hari kedepan," tuturnya.
Lanjut Arsil, ia menjual sapi sejak puluhan tahun lalu.
Dimulai dari usaha orang tuanya lalu diteruskan olehnya.
"Dulu bapak yang jual disini, memang ada ternak sapi. Sekarang saya yang lanjutkan usaha bapak," katanya.
Tak heran jika tempat penjualan hewan kurban ini menjadi langganan banyak pejabat, termasuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Ustaz Das'ad Latif. (*)