Idul Adha 2022
Suka Duka Lukman Jual Sapi di Kolong Rumah
Satu bulan sebelum hari raya kurban, Lukman Reski (30) telah membeli 20 ekor sapi di Kabupaten Bone dan Sinjai.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Sukmawati Ibrahim
Meski sudah laku terjual, sapi tersebut masih berada di kandang sapi milik Lukman.
Ia mengatakan, pembeli akan mengambilnya satu atau dua hari sebelum lebaran.
"Yang sudah laku kita beri tanda cat di badannya," katanya.
Lukman bercerita, ia hanya melanjutkan pekerjaan ayahnya yang tahun ini pindah ke Moncongloe Kabupaten Maros.
Tahun lalu saat ayahnya bisa menjual sampai 80 ekor.
Namun, sebagai pedagang baru yang melanjutkan usaha ayahnya, Lukman hanya menjual 20 ekor.
"Berhubung karena saya masih baru, jadi mulai dari bawah dulu. Yang kecil-kecil dulu," kata pria yang pernah kuliah di Universitas Fajar itu.
Di awal menjual sapi, Lukman mengaku memiliki banyak suka dan duka.
Mulai tinggal bersama sapi dan memberinya makan mulai pagi hingga malam.
Untuk makanan, kata dia, menjadi hal sulit.
Sebab ia bersaing dengan pedagang sapi lainnya mencari rumput. Waktu Lukman awal menjual, masih sering mendapatkan rumput.
Namun itu tidak berlangsung lama, rumput subur untuk makanan sapi sudah mulai berkurang dan habis. Sehingga ia ke daerah mencari petani.
Ia mengambil jerami padi para petani untuk memberi sapinya makan.
"Sukanya itu kalau ada pembeli baru," kata Lukman.
Terakhir saat dokter hewan menyambangi kandang sapi Lukman, 14 dinyatakan sehat dan layak kurban.
"Ada enam dia bilang tidak layak untuk dikurbankan. Saya tidak tahu juga alasannya. Tapi semua sapi di sini sehatji," katanya. (*)