Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kadir

Masih Ingat Kadir Rekan Doyok? Dulu Komedian Bayaran Termahal Kini Harus Jual Rumah Demi Berobat

Kadir salah satu pelawak populer tahun 1990. Bersama rekannya Dono, ia menjadi duo komedian dengan bayaran termahal.

Editor: Sudirman
Kolase Instagram Youtobe Deddy Corbuzier
Kadir dan Doyok saat tampil di Podcast Deddy Corbuzier. Kadir menceritakan pengalamnnya setelah berhenti melawak. 

Dilansir dari Wikipedia, H. Mubarak  atau Kadir lahir 3 September 1951.

Ia terlahir dari ibu keturunan Jawa dan ayah keturunan Arab.

Setamat SMP, ia memutuskan tak melanjutkan pendidikan dan memilih menjadi tukang tarik layar pada tahun 1967.

Mengawali karirnya sebagai pelawak, ia bergabung grup Srimulat.

Namun ia tak bertahan lama. Ia kembali membentuk Grup Merdeka bersama Basuki, Timbul, Nurbuat dan Rohana namun tidak bertahan lama.

Selepas itu, bersama Basuki dan Timbul, Kadir membentuk Grup Lawak Batik (yang merupakan akronim dari Basuki, Timbul dan Kadir) namun hanya bertahan 3 tahun grup ini pun bubar.

Selamat membintangi beberapa film komedi, Kadir lebih dikenal dengan logat Madura.

Ciri logat ini mulai dilakukan pada tahun 1987 saat ia membintangi film Cintaku di Rumah Susun.

Sutradara film tersebut, Nya Abbas Akup mengerti Logat Madura dan beberapa kali mengkoreksi Kadir apabila terdapat kesalahan pada logat nya.

Film inilah yang mempertemukannya dengan rekan melawaknya Doyok.

Bersama Doyok, Ia membintangi beberapa judul film layar lebar nasional meskipun sebagai pemeran pembantu.

Duet ini akhirnya mendapatkan peran utama untuk pertama kalinya pada film Ikut-Ikutan (1990). Setelah film nasional meredup, ia beralih ke dunia sinetron.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Sosok Pelawak Kadir yang Dulu Jadi Idola, Kini Harus Nerima Nasib, 3 Rumahnya Dijual untuk Berobat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved