Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UMI Makassar

Dikukuhkan Sebagai Guru Besar FTI UMI, Prof Zakir Sabara: Jabatan Ini Beban Sebenarnya

Zakir Sabara resmi menyandang Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI
Prof Zakir Sabara saat menyampaikan pidato guru besar di Auditorium Al Jibra, UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (29/6/2022). Prof Zakir Sabara menyebut gelar guru besar merupakan sebuah beban namun ia berharap bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Zakir Sabara resmi menyandang Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Pengukuhan berlangsung di Auditorium Al Jibra, UMI, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Rabu (29/6/2022).

Prof Zakir Sabara menyebut gelar guru besar ini merupakan sebuah beban.

Namun, ia berharap bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang. Hasil karyanya bisa dinikmati khalayak banyak.

"Semoga lebih bermanfaat. Jabatan profesor ini beban sebenarnya, beban berat. Semoga karya-karya saya ke depan semakin bermanfaat, semakin luas dinikmati lapisan masyarakat," ucapnya.

Prof Zakir Sabara menyampaikan pidato berjudul "Air dan Kita, Menyikapi Ancaman Kelangkaan Pasokan Air Bersih Akibat Perubahan Iklim Global".

Mantan dekan FTI UMI ini mengingatkan jangan bermain-main dengan air.

Air sebagai sumber kehidupan, tapi juga bisa menjadi sumber bencana jika tidak dikelola secara baik.

Dari segi kebijakan, perilaku dan segi tindakan dalam mengelola air.

"Kalau tidak hati-hati, air bisa jadi bencana. Kalau efektif dan efisien, air bisa menjadi sumber kehidupan," imbaunya.

Prof Zakir menjelaskan tentang hakikat penciptaan air dalam Surah Al-Furqan Ayat 53 dan penafsiran ayat tersebut.

Menurutnya, Allah SWT menciptakan air bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia semata. Di dalamnya ada tanda kekuasaan Allah.

"Lebih dari itu, air juga menjadi satu tanda kekuasaan Allah. Dalam sains ada hukum yang menyatakan bahwa ketika dua zat cair berbeda kadar konsentrasi dan viskositas atau kekentalannya dicampur dan saling bertemu, maka akan terjadi peristiwa difusi atau saling melarutkan," tuturnya.

Apa maksud dari ayat tersebut, ahli tafsir Alquran, Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa ayat tersebut menunjukkan nikmat Allah kepada hamba-hamba-Nya. Berupa tidak bercampurnya air asin yang merembes atau mengalir dari lautan ke bebatuan dekat pantai dengan air tawar yang merembes atau mengalir ke laut dari daratan.

Quraish Shihab menjelaskan keduanya tak hanya sekadar bertemu.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved