Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Data Pemilih

Bawaslu Temukan Pergeseran 1.700 Data Pemilih di Kota Parepare

Saat evaluasi dan monitoring, Bawaslu Sulsel menemukan 1.700 data pemilih yang tidak sesuai atau mengalami pergeseran.

Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/M YAUMIL
Humas Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, di kantor Bawaslu Parepare, Jl Chalik, Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (28/6/2022) siang. Bawaslu Sulsel menemukan pergeseran 1.700 data pemilih di Kota Parepare. 

TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Bawaslu Sulsel melakukan monitoring dan evaluasi di Kantor Bawaslu Parepare, Jl Chalik, Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.

Turut hadir perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Dalam evaluasi, Bawaslu Sulsel menemukan pergeseran 1.700 data pemilih di Kota Parepare.

Humas Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, mengatakan ada 1.700 data pemilih yang tidak sesuai.

"Dari data KPU yang tadi diberikan, ternyata ada 1.700-an data kematian pemilih berkelanjutan," katanya, Selasa (28/6/2022) siang.

Data itu terlihat ketika disandingkan dengan data dari Disdukcapil. 

"Setelah diverifikasi ternyata memang benar ada pergeseran," ujarnya.

Selain itu, kesalahan lain terjadi karena adanya perubahan elemen-elemen data.

Seperti masyarakat yang sudah pindah tempat tinggal, kematian, dan berpindah status menjadi TNI/Polri.

"Kalau pindah status jadi TNI/Polri tidak boleh punya hak pilih, nah harus lapor agar data yang ada diperbaharui," jelasnya.

Kendala di daerah lain berkaitan dengan ketersediaan blangko dan tinta.

"Anggaran sudah terpusat, sepanjang tidak ada permintaan kabupaten lain untuk dibantu, masih bisa mencukupi," imbuhnya.

Walupun begitu, dia tidak bisa memberikan data yang pasti daerah-daerah mana saja yang mempunyai kendala terkait blangko.

"Kita belum punya data itu, hanya saja tadi disampaikan saat pertemuan," ucapnya.

Menurutnya, Kota Parepare bisa jadi contoh merawat data pemilih. "Saya kira ini dapat menjadi contoh bagaimana setiap elemen bekerjasama merawat data pemilih yang ada," katanya.

Saiful Jihad berharap dapat mengurangi masalah yang muncul di tempat pemungutan suara (TPS).

"Saya kira kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi masalah nantinya di tempat pemungutan suara," pungkasnya.(*)

Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved