Tribun Sport
Devo Khadafi Ingin Sulsel Jadi Sentral Pembibitan Pebulu Tangkis Muda di Indonesia Timur
Devo menguraikan, sejumlah program telah dan akan dilaksanakan PBSI Sulsel pasca pandemi Covid-19.
Penulis: Arwin Ahmad | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Devo Khadafi menjadi pembicara dalam Podcast Tribun Timur, Sabtu (25/6/2022).
Dalam acara tersebut, Devo Khadafi membahas tentang bulutangkis di Sulsel.
Devo menguraikan, sejumlah program telah dan akan dilaksanakan PBSI Sulsel pasca pandemi Covid-19.
Mengawali podcast, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel ini bercerita perjalanannya di dunia bulutangkis.
Berikut wawancara khusus bersama Devo Khadafi:
Sejak Kapan Bermain Bulutangkis?
"Sejak kecil memang sudah bermain bulutangkis. Karena kakek saya mengurus bulutangkis jadi saya sering diajak main bulutangkis.
Selain Ketua PBSI Sulsel saya juga menjadi dewan pengawas bulutangkis di 10 provinsi di Indonesia Timur.
Saya sudah 9 tahun mengurus PBSI pasca terpilih menjadi ketua umum pada 2013 lalu.
Saya melihat bulutangkis ini adalah olahraga rakyat Indonesia. Bulutangkis ini diterima mulai dari kota sampai di desa. Inilah olahraga yang paling populer selain sepakbola."
Bisa dijelaskan Profil singkat PBSI?
"PBSI ini salah satu cabang olahraga cukup tua di Indonesia. Bahkan kalau prestasi, ini salah satu cabor yang dari tahun 60-an 70-an sudah berprestasi internasional.
Nah, kami yang ada di provinsi sekarang ini, tentu saja menjadikan bulutangkis ini bukan hanya sekadar olahraga.
Kalau buat kami ini bulutangkis kayak ngurusin sebuah hal yang menjadi kebanggan bersama.
Jadi keluarga besar bulutangkis memahami bagaimana besarnya suatu tanggung jawab."