Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Catatan Syamsuddin Umar untuk PSM Makassar Jelang Laga dengan Kuala Lumpur City FC

Pengamat sepak bola, Syamsudin Umar meminta harmonisasi pemain bisa ditingkatkan seiring mereka selalu bersama.

Dokumentasi
Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar. Jelang PSM lawan Kuala Lumpur City FC pada 24 Juni dan Tampines Rovers pada 27 Juni, ia meminta harmonisasi pemain bisa ditingkatkan seiring mereka selalu bersama. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar masih sulit dalam mencetak gol.

Penyelesaian akhir masih kurang efektif.

Hal ini menjadi masalah, harus segera dibenahi.

Apa lagi, PSM akan berlaga di Group H AFC Cup 2022.

Lawan Kuala Lumpur City FC pada 24 Juni dan Tampines Rovers pada 27 Juni.

Pengamat sepak bola, Syamsudin Umar meminta harmonisasi pemain bisa ditingkatkan seiring mereka selalu bersama.

"Saya rasa semua penyerang dan tim mau cetak bola. Mudah-mudahan setelah bersama dan harmonisasi saling memahami tim ini bisa semakin bagus lagi," katanya melalui telepon, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: PSM Makassar vs Lumpur City FC, Laga Reuni Bojan Hodak

Baca juga: Menanti Kejutan Bernardo Tavarez di Laga PSM vs Kuala Lumpur City

Dia menilai, penyerang dan pemain sayap dimiliki saat ini sudah bagus.

Seiring latihan dan jalannya kompetisi, ia optimis masalah penyelesaian akhir segera teratasi.

"Penyerang bagus dan sayap bagus, mereka bisa lewati pemain lawan. Jadi tidak usah panik, ala bisa karena biasa. Mudah-mudahan berjalannya kompetisi dan latihan semua terus membaik," ucap pelatih yang bawa PSM juara Liga Indonesia 1999-2000 ini.

Syamsuddin Umar berpandangan, PSM sekarang lebih baik daripada sebelumnya.

Pertama, dalam mengendalikan permainan. Ada area-area tertentu ketika terjadi transisi untuk memulai penyerangan dan memulai pressure.

Sehingga jarak terlihat harmonis dalam merangkai lapangan tengah, pertahanan dan penyerangan.

"Mobilitas jarak antara pemain itu cukup menjanjikan untuk intercept, overlapping dan melakukan permainan tiktak," jelasnya.

Sambungnya, ketika mendapatkan bola, Willem Jan Plum cs memanfaatkan betul panjang dan lebar lapangan.

Jika kalah dalam perebutan bola cepat menutup. Para pemain Laskar Pinisi langsung persempit ruang lawan.

Mereka juga lebih sabar dalam leading, kapan harus keras, sehingga kartu diperoleh tidak terlalu banyak.

"Karakter tidak memberikan kesempatan lawan berbuat banyak, mau mendribbling dan menyusahkan lawan kalau kehilangan bola," paparnya.

Kedua, serangan balik ke jantung pertahanan lawan sangat bagus.

Teknik dan skill sangat bagus, tapi bukan skill secara individu.

Melainkan, skill dalam memberikan umpan akurat kepada rekan setimnya dan menerimanya dengan bagus.

"Skill dalam arti unit, sudah cukup lumayan. Skill dalam menahan bola dengan baik, memberikan bola dengan tepat, di kaki, kepala dan dada, itu sudah bagus," tutur mantan Kadispora Sulsel ini.

Ketiga, pertahanan dalam membangun serangan sudah bagus.

Stopper menjaga iramanya, dia tahu tugasnya di mana.

Dia tidak mudah terpancing dalam hal meninggalkan tempatnya yang tidak sesuai instruksi pelatih.

Lapangan tengah sudah baguk, kayak ketupat. Dibalik-balik tetap segi empat. Biasanya tidak seperti itu.

"Harmonisasi dan konektivitas lapangan tengah sudah cukup bagus, di samping teknik dan skill bisa bermain unit," sebut Syamsuddin Umar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved