Headline Tribun Timur
Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Andi Muhammad Digoda Jadi Cagub Sulsel
Hasil pencarian partai berbasis Islam ini memunculkan nama mantan Komandan Korem 041/Garuda Emas Provinsi Bengkulu ini sebagai sosok tepat memimpin.
Dikonfirmasi Selasa (21/6/22), Andi Muhammad mengaku menyambut baik tawaran DPW PKS Sulsel.
Menurutnya, tawaran politik itu adalah bentuk apresiasi terhadap dirinya.
"Saya anggap bahwa ini aspirasi dari sahabat-sahabat dari PKS DPW SulSel," ujar Cucu Raja Bone ke-32, Andi Mappanyukki ini.
Meski demikian, mantan Panglima Divisi Infanteri (Divif) 2 Kostrad itu menegaskan, statusnya saat ini masih aktif sebagai perwira tinggi TNI.
Sehingga akan tetap fokus menjalankan tugas hingga masa dinasnya berakhir.
"Saya katakan bahwa saat ini saya masih aktif di TNI, jadi saya masih konsisten menjalankan tugas sebagai Pangdam," tegas lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri ini.
Tahan Diri
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Prianto, mengatakan TNI memiliki banyak sumber daya manusia sebagai calon pemimpin.
Tapi dia mengingatkan, prajurit TNI aktif tidak boleh berpolitik praktis.
"Harus diakui bahwa sumber daya calon pemimpin politik di TNI sangat tersedia. Tetapi TNI aktif tidak boleh berpolitik praktis," kata Luhur.
Partai-partai politik mesti menahan diri, untuk tidak mengkapitalisasi ketokohan pimpinan TNI yang masih aktif untuk memperoleh dukungan.
Ia menyarankan, PKS sebaiknya mempersiapkan kader internal untuk kontestasi pilkada serentak 2024.
"Pendekatan-pendekatan pada banyak tokoh eksternal memperlihatkan PKS tidak mengkreasi pemimpin dari internalnya," kata Luhur.
PKS seperti masih mengejar vote-getter, yang sumber daya politiknya bisa dimobilisasi untuk pileg 2024.
Pengamat politik Universitas Bosowa Makassar, Arief Wicaksono menilai fenomena jenderal TNI masuk bursa kepemimpinan nasional ataupun daerah memang menarik dicermati.