Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PPDB Parepare

Sederet Masalah yang Timbul Saat Pembyukaan PPDB di Kota Parepare

Selama proses pendaftaran berlangsung, beberapa masalah muncul. Kendala umum yang dihadapi calon siswa baru adalah, kesulitan untuk login.

Penulis: M Yaumil | Editor: Muh. Irham
Tribun Parepare
Prosesi penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Parepare. Orangtua calon siswa baru datang untuk menanyakan mekanisme pendaftaran yang berlangsung secara online 

PAREPARE, TRIBUN-TIMUR.COM  - Pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Parepare dilakukan serentak, Selasa (21/6/2022) siang.

Selama proses pendaftaran berlangsung, beberapa masalah muncul. Kendala umum yang dihadapi calon siswa baru adalah, kesulitan untuk login.

Hal itu diakui sendiri oleh Tenaga Muda Ahli Pembelajaran Disdikbud Parepare, Niniek Harsyani. Ia mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk, sebagian besar orang tua siswa sulit untuk login ke website pendaftaran.

Jika ingin login, kata Niniek harus menggunakan Nomor Identitas Kependudukan (NIK) siswa. 

"Kalau login itu pakai NIK siswa, nah di situ biasa terkendala. Mungkin belum terdaftar di database ataupun kendala teknis lainnya," ujarnya.

Selain itu, PPDB serentak juga membuat server berat sehingga peserta didik tidak dapat login sementara waktu.

Namun, Niniek percaya bahwa server mampu mengakomodir peserta didik yang masuk bersamaan.

"Kalau server down mungkin tidak masalah. Hal itu bisa teratasi," imbuhnya.

Kendala lain, kuota yang tidak mencukupi di satu zonasi tertentu.

Masalah kuota bisa diatasi dengan peserta didik datang ke sekolah pilihannya dan berkordinasi dengan pihak sekolah.

"Terkait masalah kuota, bisa langsung berhubungan dengan sekolah bersangkutan disana sudah ada panitia. Jika sekolah tidak mampu maka dinas pendidikan yang mengambil alih," jelas tenaga ahli muda itu.

Sementara Kepala Disdikbud Parepare, Arifuddin Idris mengatakan untuk mengurangi masalah saat PPDB, tiap sekolah dibentuk panitia.

"Panitia ini untuk memudahkan para wali murid saat mendaftarkan anaknya," katanya.

Panitia PPDB bertugas mengarahkan wali murid mendaftarkan anaknya secara online.

Terkait pemerataan, kata Kadis itu, pihaknya telah mengatur sesuai kuota sekolah yang ada.

"Zonasi itu tujuannya untuk pemerataan peserta didik di masing-masing sekolah," ujarnya.

Tidak bisa dipungkiri ada SMP favorit dan ada SMP sepi peminat.

Seperti SMP 13 yang hanya menerima 32 peserta didik baru atau setara satu kelas.

Menurut Arifuddin, pilihan sekolah tidak bisa diintervensi, hal itu menjadi pilihan orang tua siswa.

"Kalau soal itu kita tidak bisa intervensi pilihan orang tua siswa karena itu kebebasan mereka," imbuhnya.

Dia telah berkomunikasi dengan kepala sekolah (Kepsek) yang bersangkutan.

"Saya sudah bicara dengan Kepseknya agar mencermati apa yang menjadi kendala dan kami kiranya bisa memfasilitasi," jelas Arifuddin.

Arifuddin berharap PPDB berjalan lancar dan bisa mengakomodir semua calon peserta didik.

"Kita tentu ingin semua berjalan lancar. Semua calon peserta didik dapat diakomodir sehingga pendidikan bisa merata ke masyarakat," pungkasnya.(*)


Pendaftaran dapat dilakukan secara online ataupun dibantu oleh petugas PPDB yang berada di masing-masing sekolah.


PPDB serentak dari 21 Juni sampai 27 Juni 2022.


Jalur pendaftaran melalui zonasi dan prestasi.


Zonasi melihat sekolah baik SD atau SMP yang dekat dengan rumah calon peserta didik. Syaratnya hanya membutuhkan Kartu Keluarga (KK), KIA (jika ada), SKL atau SKHU


Jalur prestasi bebas memilih sekolah dengan catatan nilai rapor yang tinggi dan sertifikat sebagai bukti prestasi peserta didik.


30 Juni - 02 Juli 2022 pengumuman zonasi dan Prestasi.


04 Juli - 06 Juli 2022, pendaftaran ulang.


11 Juli - 16 Juli 2022, tahap PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved