Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Cabai di Pasar Meroket, Kenaikan Hampir 100 Persen

Dinas Perdagangan Makassar tidak bisa memprediksi sampai kapan keterbatasan produksi dan distribusi cabai ini.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
(Dinas Perdagangan Makassar).
Trend harga komoditas di Makasar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Harga cabai rawit merah mengalami kenaikan signifikan.

Hal ini terlihat dari data Dinas Perdagangan Makassar terkait trend harga komoditas di Kota Makassar.

Harga cabai rawit merah mencapai Rp70 ribu per kg.

Kenaikan terjadi mulai pekan ini, Senin (13/6/2022) lalu.

Kepala Dinas Perdagangan, Arlin Ariesta mengatakan, kenaikannya hampir 100 persen.

Pada 20-30 Mei, harga cabai rawit merah masih dikisaran Rp32.800 per kg.

Kemudian sepekan setelah itu 2 Juni 2022, mulai naik dengan harga Rp39.500.

Selanjutnya, pada 6 Juni harga cabai rawit merah semakin pedas, dari Rp39.500 menjadi Rp52 ribu.

"Kemudian pada pekan ini naik lagi hingga Rp70 ribu, jadi hampir 100 persen kenaikannya," ucap Arlin Ariesta kepada Tribun-Timur.com, Rabu (15/6/2022).

Selain itu, cabai merah keriting juga sedikit mengalami kenaikan.

Dari harga Rp33.400 menjadi Rp43.800, sementara cabai merah besar naik sekitar Rp 5 ribu. Dari harga Rp32.500 menjadi Rp38 ribu.

Ada beberapa penyebab tingginya harga cabai.

Yakni terbatasnya produksi dan juga distribusi.

"Produksi memang agak kurang karena cuaca tidak menentu," terangnya.

Cuaca buruk belakangan ini sangat menjadi penentu kualitas dan kuantitas produksi.

Selain itu beberapa pedagang juga mengaku tidak mendapat distribusi dari pemasok cabai.

"Karena mereka tidak dapat distribusi, jadi kadang mereka dapat dari pengumpul, makanya harganya tinggi," ulasnya.

Pihaknya tidak bisa memprediksi sampai kapan keterbatasan produksi dan distribusi cabai ini.

Hanya saja, Dinas Perdagangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan upaya agar harga kembali normal.

Salah satu ibu rumah tangga di Makassar, Suhariah mengatakan sangat kaget dengan harga cabai yang meroket.

Ia berharap kondisi seperti ini tidak bertahan menjelang hari Raya Iduladha.

"Semoga tidak sampai lebaran, karena pasti kita sangat butuh, bahan pokok lainnya juga semoga tidak mengalami kenaikan," ucap warga Sudiang ini. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved