Jelang Beroperasi Oktober, Panitia Masih Kebingungan Menunjuk Penyelenggara Sarana Kereta Api Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Balai Kereta Api se-Indonesa bertemu di Kabupaten Maros,Selasa (14/6/2022).

Saat ini, pengelolaan sarana proyek kereta api di Sulsel masih dalam tahap lelang.

Hal ini diungkapkan Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel, Andi Amanagappa.

Andi Amanagappa menjelaskan bahwa pengelola kereta api dibagi menjadi dua.

Yakni penyelenggara prasarana dan penyelenggara sarana.

"Sebetulnya pengelola kan dua, penyelenggara prasarana dan penyelenggara sarana. Nah penyelenggara prasarana kan KPBU udah selesai, yang bangun PT CRI," ujar Andi Amanagappa kepada Tribun-Timur.com.

"Nah kalau penyelenggara sarana prosesnya masih lelang di biro Layanan Pengelolaan dan Pengelolaan Barang Negara (LPPBN). Belum ada ditetapkan penyelenggara sarana," lanjutnya.

Hingga kini, BPKA Sulsel masih menunggu pelelangan penyelenggara sarana.

Senada dengan BPKA, Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus mengaku masih menunggu skema penugasan.

"Kami masih menunggu skema penugasan dan arahan dari DJKA (Direktorat Jenderal Kereta Api) atau Kemenhub," ucap Joni Martinus.

Saat ini, jalur kereta api menghubungkan Makassar - Pare Pare hampir rampung.

Rencananya, kereta api ini sudah bisa beroperasi di tahun 2022 ini.

Kerata api Sulsel nantinya memiliki kecepatan 200 km/jam.

Artinya jarak tempuh Kota Makassar- Parepare bisa ditempuh hanya dalam kurun waktu satu jam.

Rute kereta api  Makassar - Pare Pare ini sepanjang 145 kilometer (Km).

Proyek Kereta ini merupakan bagian dari jaringan Kereta Api Trans Sulawesi yang menghubungkan seluruh Pulau Sulawesi.

Sebelumnya Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Menteri Perhubugan memberikan keteragan pers, bahwa kereta api Sulsel bakjal beroperasi Oktober 2022 mendatang.(*)