Coffee Shop Makassar
Pitstop Coffee Kumpulkan Barista Kopi se-Makassar, Nostalgia dan Penuh Haru
Mulai dari barista Starbuck, Ctrl C, Mayka.id, Kopidukasi, Anomali Coffee, dan masih banyak lagi.
Penulis: Desi T Aswan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM - Acara grand openning Pitstop Coffee menjadi ajang pertemuan para barista se-Kota Makassar.
Mereka yang hadir berasal dari berbagai coffee shop hits di Kota Daeng.
Mulai dari barista Starbuck, Ctrl C, Mayka.id, Kopidukasi, Anomali Coffee, dan masih banyak lagi.
Bercengkrama sembari berbagi pengalaman menjadikan obrolan para barista semakin hangat.
Terlebih dengan suguhan kopi dari Pitstop Coffee, seakan bernostalgia masa-masa tongkorongan yang melahirkan ide-ide coffee shop hingga tumbuh dan berkembang.
Co-Founder Pitstop Coffee, Ismail Basri mengaku terharu menyaksikan momen perkumpulan pada grand openning coffee shopnya di Jl Sungai Saddang, Rabu (8/6/2022).
Suaranya bergetar seakan menahan tangis harus saat menyambut rekan-rekan seprofesinya berkumpul.
"Ini mengulang sejarah, dimana ide-ide yang dulunya menjadi impian diciptakan satu persatu. Dan saat bertemu rasanya teramat bernostalgia," jelasnya.
Mail sapaannya, mengungkapkan hadirnya Pitstop Coffee menjadi ajang bangkitnya coffee shop setelah masa pandemi Covid-19.
"Kita kembali buktikan, bahwa kita sama-sama bisa tumbuh," tuturnya.
Bahkan ia berjanji tetap konsisten mencintai dunia barista dan kopi.
"Selagi kopi masih hitam dan tidak berubah warna, saya akan tetap di jalur ini," jelasnya.
Konsistensi Mail, disambut gembira rekan-rekannya yang juga masih bergelut dalam dunia barista.
Irsan Yumenk, barista Kopidukasi mengungkapkan Pitstop Coffee hadir memberikan warna baru untuk tempat tongkrongan gen Z dan milenial.
"Menurut data saya, sebanyak 400 lebih coffee shop termasuk warkop, belum ada yang seperti Pitstop Coffee," tuturnya.
Ia menyertakan alasannya yang menyebutkan kopi yang disajikan di Pitstop Coffee adalah es kopi kekinian.
Dimana, salah satu yang menggagas awal mula produk kopi tersebut adalah Ismail Basri.
"Saya mengikuti Pitstop selalu ada trend baru yang dilakukan itu yang seru dan kami selalu kami harapkan," jelasnya.
Ismail Basri yang juga seorang asesor dan pembina di LSP Kopi Indonesia, menurut Yumenk sapaannya, menjadi nilai jual untuk perkembangan PitstopCoffee di masa mendatang.
Bahkan, sambung Yumenk, dengan ketersediaan bahan baku untuk keperluan bar coffee shop yang mampu mensuplai kebutuhan warkop di Kota Makassar membuat Pitstop Coffee jadi usaha kopi satu paket lengkap.
"Terimakasih untuk Pitstop sudah mengundang, sukses terus dan semakin mantap menunya dan meskipun namanya Pitstop tapi jangan stop sampai disini," jelas Irsan Yumenk, barista Kopidukasi.
Heri merasakan hal serupa. Barista di Doubleshot ini mengungkapkan terjadi perubahan industri pada coffee shop saat ini.
Adanya, Pitstop Coffee membuat pecinta kopi Makassar semakin banyak pilihan untuk bisa merasakan sensasi nongkrong berbeda.
"Dari awal saya kenal Mail, passionnya yang sangat besar membuat banyak perubahan sehingga kita jadi punya opsi baru di dunia perkopian," jelasnya.
Ia bahkan mengklaim, dari sekian banyaknya coffe shop di Makassar, Pitstop jadi salah satu yang cukup unik.
Pitstop ini menjadi salah satu tempat nongkrong yang paling hype dan tren di Makassar.
Hal tersebut diungkapkan Reza, seorang barista di Mayka.id.
"Dari konsepnya, menu yang masuk paling top di Makassar. Semoga Pitstop terus eksis dan kualitas dari bahan terupgrade selalu dipertahankan," jelas Reza.
Pitstop Coffee hadir bukan sebagai kompetitor bagi coffee shop yang lain.
Kalimat ini dilontarkan seorang barista di Anomali Coffee, Dev.
"Bagi saya pribadi, coffee shop yang kecil itu bukan kompetitor karena tempat kita menyediakan suguhan yang beragam. Kita pasti saling support. Untuk terbentuknya pecinta kopi yang lebih beragam lagi," jelasnya.
Menurut Dev, Pitstop Coffee hadir dengan tempat yang sudah siap menjalankan pelayanan dengan standar luar biasa.
"Segalanya sudah proper. Mulai dari tempat hingga menu semua penuh kesiapan. Tidak setengah-setengah dalam menyuguhkan. Sehingga, saya berharap ini akan panjang dan bertahan," jelasnya.
Barista Starbuck, Aringga menjelaskan coffee shop yang tumbuh dan berkembang bukan hanya tentang bisnis namun juga lingkungan sekitar.
"Bagaimana, kita bisa berdampak positif pada lingkungan kita. Bagi saya pribadi, kopi itu memiliki konsumen paling besar saat ini. Bahkan dijadikan habbit ataupun life style," tuturnya.
Meski demikian, pelaku usaha coffee shop harus lebih besar dari objek kopi yang diolah.
Sehingga bagi Aringga, Pitstop Coffee dapat menerapkan hal tersebut untuk memperkuat pondasinya menghadapi tantangan di masa depan demi mengembangkan usaha, kopi, dan juga orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Kehadiran pitstop membawa ruang baru bagi anak muda, kata seorang barista Ctrl-C, Nata.
Menurut Nata, Pitstop Coffee memiliki konsep yang sangat baru, elegan. Membuat pengunjungnya serasa nongkrong di kota luar Indonesia.
Terlebih, Ismail Basri yang menjadi mentor juga pengelola Pitstop Coffee dengan segudang pengalaman dan legend di bidang kopi Makassar, membuat kualitas produk yang dihasilkan konsisten.
"Saya selalu mencoba menu baru disini. Dapat saya katakan ini sesuai dengan lidah dengan orang Makassar. Terlebih kopinya variatif dan enak. Harapannya, semoga tetap eksis untuk menghasilkan produk terbaik di kalangan penikmat kopi. Tetap konsisten dengan konsep yang di bangun saat ini," tutup Nata.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita