Dewan Pendidikan Makassar
Legislator PKS Yeni Rahman Ungkap Kunci Utama Sekolah Tidak Sekolahnya Anak Ada di Orangtua
Yeni mengungkapkan, pengalamannya sebagai seorang guru selama 10 tahun sebelum terjun jadi politisi.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Anggota DPRD Kota Makassar Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Yeni Rahman mendorong peran orang tua dalam menekan angka putus sekolah di Kota Daeng.
Hal itu disampaikan Yeni dalam dalam diskusi Forum Dosen di Kantor Dewan Pendidikan Makassar, Kamis (9/6/2022) pagi. Tema yang dibahas Sistem PPDB versus Wajib Belajar.
Yeni hadir dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua II Dewan Pendidikan Makassar.
Diskusi dipandu Ketua Dewan Pendidikan Sulsel sekaligus akademisi Universitas Hasanuddin Dr Adi Suryadi Culla.
Diskusi diikuti akademisi lintas kampus, Unhas, UNM, UIN, UMI, Unibos, Universitas Fajar, kepala dinas pendidikan Kota Makassar, perwakilan dinas pendidikan Sulsel, anggota DPRD Makassar.
"Izinkan saya memberi beberapa masukan bagaimana mengatasi anak tidak sekolah. Ini satu tema menarik, pertama kenapa anak-anak tidak senang sekolah," katanya mengawali paparannya.
Yeni mengungkapkan, pengalamannya sebagai seorang guru selama 10 tahun sebelum terjun jadi politisi.
Ia melihat, peran orang tua sangat menentukan terhadap motivasi anaknya bersekolah.
"Saya mantan guru 10 tahun. Jadi persoalannya ada pada orang tua, ini kita tidak sasar. Kalau pemahaman orang tua sehingga dia memberi edukasi dan motivasi kepada anaknya supaya tetap sekolah," katanya.
"Dalam dunia usaha sudah berinovasi, 2000 pendidikan alternatif saya cari anak tidak sekolah. Jadi memang salah satu soal adalah keterlibatan orang tua, karena dunia usaha sudah lakukan hal luar biasa," lanjutnya.
Yeni mengatakan, kalau Pemkot ingin melakukan inovasi maka harus membentuk satgas.
Sebagai anggota DPRD Makassar, Yeni mengaku sudah menyampaikan ke Dinas Pendidikan Kota Makassar.
"Jadi harus ada data siapa anak tidak sekolah. Kedua tidak boleh ada tawar menawar guru bahwa sudah melepas. Harus ada data, saya selaku anggota DPRD Makassar mendesak pemerintah harus perhatian. Kita lihat inovasi, satgas bisa di wilayah tertentu," katanya.
"Harus ada kolaborasi, tidak hanya dinas pendidikan, tapi ada kolaborasi dengan dinas perempuan, ini intinya. Harus kolabros di lapangan, tidak bisa kerja sendiri. Misalnya kita bicara dinsos, banyak anjal jadi perhatian bersama," katanya.(cr2)
Selengkapnya saksikan di Youtube Tribun Timur