Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Eril Ternyata Bisa Berenang dan Punya Lisensi Menyelam, Ridwan Kamil Temukan Penyebab Anak Tenggelam

Ternyata Eril bisa berenang dan memiliki lisensi menyelam. Namun masih saja tereseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss.

Editor: Ansar
Instagram Ridwan Kamil/ Twitter
Ridwan Kamil menyebut Emmeril Kahn bisa berenang dan punya lisensi menyelam. 

“Polisi memeriksa all possible spot dan menentukan titik utama pencarian secara intensif,” tuturnya.

Adapun metode-metode pencarian yang dilakukan sesuai dengan kondisi Sungai Aare.

Dalam upaya pencarian beberapa hari terakhir, tim SAR terkendala dengan cuaca dan kondisi Sungai Aare.

Salah satu yang menghambat upaya pencarian adalah kondisi sungai yang keruh akibat partikel salju.

“Sungai Aare adalah sungai yang sangat dinamis. Bisa berubah sesuai kondisi alam,” jelasnya.

Sementara, keluarga Ridwan Kamil telah mempercayakan pencarian Eril kepada pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Swiss.

Pernyataan itu disampaikan perwakilan keluarga, Elpi Nazmuzaman, saat konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin.

"Mendengar penjelasan polisi pada hari Jumat, kami untuk selanjutnya mempercayakan seluruhnya pemantauan kepada pihak KBRI. Sehingga posisi kami memantau secara pasif dan juga menunggu arahan pihak KBRI," ujar Elpi.

Dugaan Eril terseret arus

WNI di Swiss bantu cari Emmeril Kahn anak Ridwan Kamil
WNI di Swiss bantu cari Emmeril Kahn anak Ridwan Kamil (YouTube tvOne)

Sementara, Ridwan Kamil menduga, Eril terseret arus Sungai Aare dan tenggelam karena mengalami kram.

"Jadi pas kejadian, anak kami itu terduga ada kram. Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya di usia yang sedang bagus badannya, dia juga suka berenang dan punya lisensi menyelam pula.

Jadi menurut logika fisik harusnya aman saja," kata Emil, sapaan akrabnya, saat memberikan keterangan dalam pengajian keluarga, Minggu (5/6/2022) malam.

Terlebih, kata Emil, kondisi Sungai Aare, berbeda dengan sungai Indonesia.

"Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai di kita. Kalau di kita sungai itu sumbernya mata air, jadi sudah sedingin-dinginnya masih menghangat.

Kalau di sana itu sungainya datang dari salju es yang cair. Jadi walaupun cuacanya biru dan panas, itu airnya seperti air kulkas, kira-kira begitu," tuturnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved