Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perang Rusia Ukraina

Tentara Ukraina Terus Berkurang, Sampai Kapan Mereka Akan Bertahan?

Peperangan kini telah memasuki hari ke-100 lebih sejak pasukan Rusia pertamakali melakukan invasi pada 24 Februari 2022 lalu.

Editor: Muh. Irham
AFP
Seorang tentara Ukraina duduk di sebuah tank yang dibawa oleh sebuah pengangkut di dekat Bakhmut, Ukraina timur, pada 12 Mei 2022. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perang antara pasukan Rusia dan Ukraina di Ukraina masih terus berkecamuk. Peperangan kini telah memasuki hari ke-100 lebih sejak pasukan Rusia pertamakali melakukan invasi pada 24 Februari 2022 lalu.

Rusia kini telah menguasai lebih dari 20 persen wilayah Ukraina. Daerah-daerah yang dikuasai tersebut umumnya adalah daerah pinggiran yang berbatasan langsung dengan negara-negara Eropa lainnya.

Kini, mereka terus mendesak masuk lebih jauh ke dalam wilayah Ukraina. 

Selama peperangan berlangsung, korban baik sipil maupun tentara Ukraina terus berjatuhan. 

Seiring terus berkurangnya tentara Ukraina, pertanyaan muncul tentang berapa lama lagi mereka bisa bertahan.

Segera setelah para pekerja selesai mengubur seorang kolonel veteran yang terbunuh oleh tembakan Rusia, mereka langsung menyiapkan lubang berikutnya.

Mengingat betapa cepat kematian menimpa pasukan Ukraina di garis depan, kuburan kosong tidak akan bertahan lama.

Dilansir The Associated Press, Kolonel Oleksandr Makhachek gugur meninggalkan istrinya, Elena, dan putri mereka, Olena dan Myroslava-Oleksandra.

Dalam 100 hari pertama perang, makamnya adalah yang makam ke-40 yang digali di pemakaman militer di Zhytomyr, 140 kilometer barat ibukota, Kyiv.

Pemakaman Makhachek dihadiri Jenderal Viktor Muzhenko, kepala staf umum Angkatan Bersenjata Ukraina yang bertugas hingga 2019.

Dia memperingatkan bahwa kerugian dapat memburuk.

"Ini adalah salah satu momen kritis dalam perang, tetapi ini bukan puncaknya," kata Muzhenko kepada The Associated Press.

"Ini adalah konflik paling signifikan di Eropa sejak Perang Dunia II."

"Ini menjelaskan mengapa kerugiannya begitu besar."

"Untuk mengurangi kerugian, Ukraina sekarang membutuhkan senjata kuat yang menandingi atau bahkan melampaui persenjataan Rusia."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved