Kasus Stunting di Tana Toraja
Nakes Tentukan Stunting Dari Tinggi Badan, Bupati Tana Toraja : Jadi Pak Wabup Stunting?
Kasus stunting pada angka 29 persen. Namun laporan ini membuat Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung marah.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE- Kasus stunting di Tana Toraja masih tinggi.
Data ini berdasarkan laporan tenaga kesehatan yang bertugas, Sabtu (4/6/2022).
Kasus stunting pada angka 29 persen.
Namun laporan ini membuat Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung marah.
Itu karena data dari nakes ternyata tak sesuai dengan data lapangan.
"Saya kaget angka stunting 29 persen. Tapi pas kita turun lapangan tidak sebanyak itu," ungkap Bupati Theofilus Allorerung.
Bupati Theo pun mencari tahu bagaimana cara tenaga kesehatan menentukan stunting.
Ternyata kata dia, nakes menggunakan aplikasi dari Departemen Kesehatan.
Lewat aplikasi itu, nakes terlebih dahulu mengukur tinggi badan.
Kemudian dimasukkan ke aplikasi dan hasilnya menjadi stunting.
"Ini kan bahaya, kalau kita berdasarkan aplikasi, semua yang tinggi badannya sekian otomatis stunting," ujarnya.
"Padahal pendek belum tentu stunting, tapi stunting sudah pasti pendek," ucapnya.
Menurutnya, belum ada aplikasi yang bisa mendiagnosa orang stunting atau tidak.
Sebab stunting hanya bisa diagnosa dokter ahli.
"Kalau kita berdasarkan tinggi badan, jadi pak Wabup, Habibi, Gayus dan Ateng stunting ? Kan tidak, mereka semua ini orang hebat," ujarnya.