Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun VIP

Ternyata Bupati Bulukumba Andi Utta Pernah Galau Pilih Kuliah atau Lanjutkan Bisnis, Pilihannya?

Tak seperti kebanyakan orang, Andi Utta harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pasca tamat SMA.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar video Tribun Timur
Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf saat jadi bintang tamu Program Tribun VIP, Sabtu (4/6/2022) malam. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Masa tamat SMA adalah masa tersulit yang dialami Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf.

Tak seperti kebanyakan orang, Andi Utta, sapaanya, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pasca tamat SMA.

Sama seperti siswa pada umumnya, Andi Utta, sempat menikmati masa-masa kuliah setamatnya dari SMA.

Namun, Andi Utta harus menjalani aktivitas perkuliahan sambil merintis usaha yang masih seumur jagung.

Banyak yang ia lakoni, mulai dari usaha di bidang perikanan hingga grosiran.

Andi Utta beruntung banyak mengenal pengusaha Tionghoa di Makassar.

Karena ia banyak belajar dari cara berdagang dari masyarakat Tionghoa.

Namun, ia dihadapkan pada kondisi sulit. Ia harus memilih apakah melanjutkan kuliahnya atau bisnis yang dirintisnya sejak nol.

"Saya memang menemui itu, di mana kuliah saya harus selesai bagaimana saya juga atasi masalah (bisnis) ini di depan mata," cerita Andi Utta saat jadi bintang tamu Program Tribun VIP, Sabtu (4/6/2022) malam.

"Beberapa kali saya benturan dengan ujian, saya harus ekspor dan harus tangani sendiri dan saya tidak sempat ujian. Dan sehingga saya tidak selesai 7 semester," lanjutnya.

Ia harus mengejar target volume ekspor dalam bisnis yang digelutinya.

Sehingga pada akhirnya, ia harus memilih apakah melanjutkan pendidikan tingginya atau bisnisnya.

"Dan itu pilihan, apakah saya tinggalkan pekerjaan saya atau kuliah. Tapi saya pikir tidak mau tinggalkan (bisnis)," jelasnya.

"Dan saya harus perhatikan ini barang, saya harus ekspor saya harus urusi di airport karena semua lewat udara. Itu tahun 90-an. Betul-betul saya kebut," tambahnya.

Pasalnya, ia harus melakukan target ekspor setiap hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved