Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pajak Bumi dan Bangunan

Target PBB Tak Tercapai, Lurah: Saya Janji Tingkatkan, Tapi Tolong Insentifnya Ditingkatkan

Jumlah lembar SPPT di Kecamatan Ujung Bulu sebanyak 13.981, dengan jumlah potensi pajak sebesar Rp. 1.712.176.186.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Muh. Irham
Warta Kota via Bangka Pos
Ilustrasi SPPT Pajak Bumi dan Bangunan Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Perolehan PBB Beltim Baru Terealisasi 15,96 Persen, Bayar Pajak Tidak Harus Menunggu SPPT, https://bangka.tribunnews.com/2021/07/16/perolehan-pbb-beltim-baru-terealisasi-1596-persen-bayar-pajak-tidak-harus-menunggu-sppt. Penulis: tidakada001 | Editor: Agus Nuryadhyn 

Bulukumba, Tribun - Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Bulukumba, mulai menyerahkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 2022.

Beberapa kecamatan di Kabupaten Bulukumba sudah menerima SPPT PBB-nya. 

Seperti salah satunya di Kecamatan Ujung Bulu. 

Jumlah lembar SPPT di Kecamatan Ujung Bulu sebanyak 13.981, dengan jumlah potensi pajak sebesar Rp. 1.712.176.186.

Jumlah tersebut belum mencakup seluruh objek PBB yang ada. 

Pasalnya, BPKPD Bulukumba menunda penerbitan SPPT PBB yang masih menunggak. 

"Kami hanya menunda, supaya ada waktu mencari tahu apa penyebab mereka menunggak," kata Sekretaris BPKPD Bulukumba, Andi Irma Damayanti Untung. 

Pasalnya, tahun-tahun sebelumnya, semua SPPT PBB dicetak sekaligus, hingga akhirnya hanya menjadi piutang. 

"Maka dari itu, kami mau menelusuri apa kendala mereka tidak melakukan pembayaran pajak. Termasuk apakah sudah dipungut kolektor lalu tidak disampaikan ke daerah atau semacamnya," beber Andi Irma. 

"Karena laporan seperti itu yang kami terima. Ada bahkan yang sampai dobel," lanjutnya. 

Andi Irma juga membeberkan, realisasi PBB Kecamatan Ujung Bulu juga terbilang rendah dibandingkan kecamatan lain. 

Capain realisasi PBB di Ujung Bulu hanya 61 persen di tahun 2021, sementara kecamatan lain berada di atas 70 persen. 

Kelurahan Loka, menjadi kelurahan yang paling rendah realisasinya, yakni di bawah 50 persen. 

"Kami berharap kita semua bisa dimaksimalkan. Kami juga akan berupaya membantu," lanjutnya.

Lurah Loka, Asroni Azis, yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. 

Namun ia berjanji, capaian Kelurahan Loka akan membaik tahun ini. 

"Saya berjanji akan tingkatkan, tapi tolong insentif kolektor harus lebih tinggi dari pada lurahnya. Ini sebagai pelecut semangat," kata Roni. (TribunBulukumba.com) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved