Pasca Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi, Ipma Kalmas Desak Pemda Tambah Rute dan Armada Kapal Perintis
"Warga di beberapa pulau itu tidak pernah merasakan naik kapal perintis, karena rute kapal tersebut tidak singgah di pulau mereka,"
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP - Ikatan Pelajar Mahasiswa Kalmas (Ipma Kalmas) berunjuk rasa di Kantor DPRD Pangkep usai insiden kecelakaan kapal KM Ladang Pertiwi beberapa waktu lalu.
Dalam aksi tersebut, mereka mendesak pemerintah untuk menyediakan transportasi laut yang layak di Kepulauan Kalmas.
Peserta aksi, Ardan mengatakan, saat ini sudah ada kapal perintis yang beroperasi.
Hanya saja rute yang dilalui kapal tersebut tidak mencakup seluruh pulau yang ada.
Seperti Marasende, Dondongan Caddi, Dondongan Lompo dan Desa Sabaru.
"Warga di beberapa pulau itu tidak pernah merasakan naik kapal perintis, karena rute kapal tersebut tidak singgah di pulau mereka," ujarnya, Kamis (2/6/2022).
Tak hanya itu, kapal yang ada hanya beroperasi sekali dalam dua minggu saja.
Sehingga, dianggap tidak mampu memenuhi perputaran ekonomi masyarakat.
"Kalau menggunakan kapal perintis itu hanya muncul sekali atau dua kali sebulan, dan itu tidak mampu memutar ekonomi warga Kalmas," katanya.
Olehnya itu, banyak masyarakat yang terpaksa menumpang kapal nelayan atau ekspedisi pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
"Masing-masing pulau itu memiliki kapal nelayan dan ekspedisi sendiri, biasanya beroperasi hingga lima kali seminggu," terangnya.
Ia pun mendesak pemerintah agar menambah rute kapal perintis yang ada.
"Kalau perlu ditambah satu lagi armadanya, karena saat ini hanya ada satu armada saja. Kalau bisa jadwal operasional kapal tersebut juga ditambah sekali seminggu," tuturnya.
Tak sampai disitu, kata dia, saat ini banyak masyarakat Kalmas yang terpaksa bertahan di Pelabuhan Paotere Makassar usai adanya pelarangan mengangkut penumpang kepada kapal nelayan maupun ekspedisi.
Bekal mereka pun diketahui sudah hampir habis.