42 SMA di Sulsel Belum Bisa Terapkan PPDB Daring
Tak satu pun provider telekomunikasi mampu menjangkau wilayah tersebut. Kedua, jaringan listrik di wilayah itu belum memadai.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sebanyak 42 Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Sulawesi Selatan belum bisa menerapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara daring atau online pada tahun 2022 ini.
Jumlah itu turun satu angka dibandingkan tahun sebelumnya, 43 SMA.
Data tersebut diperoleh berdasarkan data yang dirilis Dinas Pendidikan Sulsel.
SMAN 14 Maros yang tahun lalu masih menggunakan metode offline, tahun ini sudah dapat melakukan PPDB Online.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sulsel Asqar mengatakan, 42 SMA itu berada di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan terpencil).
Tak satu pun provider telekomunikasi mampu menjangkau wilayah tersebut.
Kedua, jaringan listrik di wilayah itu belum memadai.
Secara teknis pelaksanaan PPDB hanya dimungkinkan secara offline di 42 SMA itu.
“Pertama, sekolah tersebut berada di area sangat sulit atau di 3 T. Kedua, dia memang sekolah kecil kalua dia berada di 3T kita sudah tahu bersama tidak ada jaringan internet, listrik saja kita kesulitan. Sehingga sekolah tersebut dalam PPDBnya dilakukan secara offline," kata Asqar kepada wartawan Kamis (2/6/2022).
Disdik tetap mengupayakan dan memantau area-area tersebut bilamana memungkinkan untuk melakukan PPDB Online setelah ada dukungan dari provider.
Dinas Pendidikan menjamin proses yang berlangsung tidak akan merugikan para pendaftar.
Menurutnya, transparansi tetap menjadi hal utama yang dikedepankan dalam PPDB tersebut.
Apalagi mengingat, sebagai sekolah kecil, jumlah pendaftar selalu lebih sedikit dibanding kuota yang tersedia sehingga otomatis diterima dalam PPDB.
“Sekolah ini jumlah kuotanya selalu tidak terpenuhi secara keseluruhan. Setiap pendaftar secara offline yang datang kesana pasti diterima. Tidak ada persaingan di situ bahkan kuotanya tidak mencukupi," kata Asqar.
Meskipun menggunakan sistem offline, namun semua proses pada PPDB tetap sama.
Jadwal PPDB online maupun offline sama-sama dimulai tanggal 20 Juni mendatang.
Semua proses PPDB baik online maupun offline, juga akan menjadi perhatian khusus serta bahan monitoring dari cabang dinas di daerah tersebut.
Selain PPDB, upaya menghadirkan jaringan juga telah dilakukan Disdik Sulsel saat proses ujian nasional berlangsung.
Menurut Asqar, pihaknya bahkan memberikan bantuan VSAT (internet satelit) untuk memudahkan proses ujian nasional.
Namun jika ini dilakukan saat PPDB yang memakan waktu lebih lama, dikuatirkan biaya operasional akan menjadi beban tersendiri bagi sekolah-sekolah.
“Sebenarnya upaya-upaya itu sudah kita lakukan, termasuk misalnya kita pada saat ujian nasional itu kita mengirim bantuan VSAT, namun sebenarnya kan yang menjadi kesulitan untuk VSAT ini di operasional," katanya.
"Sementara untuk PPDB ini biasa berlangsung dari dua minggu sampai tiga minggu misalnya kalau ada perpanjangan sehingga operasional dari VSAT itu tidak sanggup lagi untuk dibiayai oleh masing-masing sekolah," kata Asqar. (cr2)