Bukan Menang, Target Demokrat Sulsel Lagi Mengusahakan Bisa Mengisi Kursi di 110 Dapil
Pihaknya akan membuka ruang selebar-lebarnya bagi kaum milenial Sulsel untuk menyukseskan Pemilu 2024.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bukan menang, Partai Demokrat Sulawesi Selatan justru punya target lain dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Hal di atas diungkap oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Dharwis.
Baginya, semua partai ingin menang, tetapi kemenangan sifatnya tunggal.
Tidak masuk akal jika semua partai memenangkan kontestasi di setiap jenjang perhelatan politik.
"Kami tidak akan naik mengatakan bahwa kami mau memang, semua parpol sudah pasti mau menang, sementara kemenangan itu tunggal dan rangking, bagaimana bisa kalau semua menang," ucap Andi Januar Jaury Dharwis saat berkunjung ke Studio Tribun Timur belum lama ini.
Januar Jaury membeberkan, target Demokrat hanya ingin meningkatkan prestasi yang telah dicapai pada 2019 lalu.
Yakni perolehan kursi legislatif 12,5 persen menjadi 15 persen.
"15 persen adalah target minimal dari partai demokrat," bebernya.
Yang rasional menurut anggota DPRD Sulsel ini, ketika partai mampu mengisi semua kursi di semua dapil yang ada di Sulsel.
Ada 110 Dapil di kabupaten kota, target Demokrat minimal mendapat 110 kursi, atau paling tidak dua kursi per dapil.
"Ketum Demokrat AHY berharap agar Demokrat Sulsel bisa mengkonstruksikan strategi dalam rangka menatap pemilu 2024," jelasnya.
Untuk menuju ke sana (target), bukan hanya konsolidasi yang dilakukan.
Tapi juga aktif menyampaikan keunggulan Partai Demokrat kepada masyarakat.
Pihaknya akan membuka ruang selebar-lebarnya bagi kaum milenial Sulsel untuk menyukseskan Pemilu 2024.
Menurutnya, milenial punya peluang besar untuk mempengaruhi masyarakat bahwa parpol, termasuk Demokrat punya manfaat untuk masyarakat.
Nantinya, para milenial tersebut juga akan berkontribusi dalam membuat road map, menciptakan generasi Indonesia menuju masa emas di tahun 2045.
"Road map itu adalah jembatan menuju masa emas, sehingga mereka harus terlibat dalam mendesain itu," pungkasnya. (*)