Oktober, Jalur Kereta Api di Sulsel Beroperasi
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau progress pembangunan jalur kereta api di Kabupaten Barru, Sulsel, Sabtu (28/5/2022).
TRIBUNBARRU.COM, BARRU – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau progress pembangunan jalur kereta api di Kabupaten Barru, Sulsel, Sabtu (28/5/2022).
Menhub beserta rombongan menggunakan kereta api insfeksi rute Stasiun Pekkae, Tanete Rilau ke Stasiun Garongkong, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.
Budi Karya Sumadi mengatakan pengoprasian kereta api di Sulsel ini direncanakan Oktober nanti. Baik itu untuk angkutan penumpang maupun angkutan Barang.
Baca juga: Kronologi Bus Tujuan Makassar Tabrak Median Jalan di Barru, Kondisi Sopir dan Penumpang
Baca juga: Tumbuhkan Ekonomi, Kereta Api Sulsel Ditargetkan Angkut Logistik Mulai 2023
“Amanah Presiden pada kami harus dijalankan dengan baik. Alhamdulillah kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, stakeholder dari perkereta apian khususnya BUMN dan BUMD berjalan dengan baik,” ujar Budi Karya Sumadi saat ditemui di Stasiun Garongkong.
“Kami bersepakat dengan gubernur dan para stakeholder tidak hanya mengoprasikan kereta api khusus angkutan penumpang saja, tapi juga untuk angkutan barang,” ujarnya.
Ini tentunya menjadi satu titik angkutan yang bukan hanya dari Tonasa atau Bosowa, akan tetapi bisa angkutan dari industri-industri lainnya.
“Daerah ini berpotensi untuk menjadi industri yang tidak mengandalkan pada sumber daya alam saja,” tandasnya.
Sehingga dapat memberikan nilai ekonomis dan sosial bagi Sulawesi Selatan.
Progres Pembangunan Perkeretaapian Makassar - Parepare pada segmen F Arah Tonasa
Pekerjaan sipil dan jalan rel yaitu 48,5 persen, terdiri dari clearing dan grubing, dolken, timbunan tanah merah, dan timbunan sub balas (Sirtu).
Kemudian pekerjaan jalan KA yaitu 17,5 persen, terdiri dari pekerjaan balas kricak, bantalan beton, pekerjaan rel, dan hand tie tamper dan multi tie tamper.
Pekerjaan box culvert yaitu 13,4 persen, terdiri dari BC jalan 10 unit, BC irigasi 6 unit, dan BC penyeimbang 16 unit.
Selanjutnya pekerjaan jembatan yaitu 9,8 persen terdiri dari pekerjaan abutment (A1 dan A2), Pekerjaan pilar (P1 dan P2), dan pekerjaan badan jembatan.
Pekerjaan wesel 1,1 persen, terdiri dari pengadaan dan instal wesel dan penyambungan wesel.
Selain itu, pekerjaan Fasop 7,5 persen terdiri dari perangkat jaringan, telepon system, dan Radio communication system.
Pembangunan kereta api ini ada kerjasama menggunakan creative financing yaitu pembiayaan kreatif yang tidak hanya bersumber dari APBN.
Laporan jurnalis TribunBarru.com, Darullah, @uull.dg.marala.