BBM
Pertamax Naik Tapi Jokowi Klaim BBM Indonesia Jauh Lebih Murah Karena Pemerintah Bisa Menahan
Pemerintah hingga kini masih berupaya keras menahan supaya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak naik dari angka Rp 7.650 per liter
Lonjakan harga barang-barang ini mengakibatkan angka inflasi naik. Amerika yang kenaikan inflasinya tak pernah lebih dari 1 persen, kini berada di angka 8,3 persen.
Kenaikan inflasi di Turki bahkan sudah mencapai hampir 70 persen.
Berkaca dari beberapa negara, Jokowi bersyukur inflasi di Indonesia masih di angka 3,5 persen.
"Tetapi karena kita menahan Pertalite, menahan gas, menahan listrik, begitu itu kita ikutkan ke harga perekonomian ya pasti inflasi kita akan mengikuti, naik," ucap Jokowi.
Presiden mengatakan, situasi sulit dialami semua negara beberapa waktu belakangan.
Begitu pandemi virus corona selesai, sedianya setiap negara merencanakan pemulihan ekonomi.
Namun, ketidakpastian global terus menerus terjadi.
Belum lagi, ditambah perang yang tak kunjung usai antara Rusia dan Ukraina.
Oleh karenanya, Jokowi ingin para menteri, kepala lembaga, jajaran kepala daerah, hingga pimpinan BUMN memiliki kepekaan atau sense of crisis atas keadaan ini.
Ia juga mewanti-wanti jajarannya agar memanfaatkan anggaran secara tepat.
"APBN kita, APBD kita, anggaran yang ada di BUMN, betul-betul harus kita pegang erat agar pemanfaatannya bisa betul-betul fokus ke titik yang kita tuju. Karena uangnya gede banget, besar sekali," kata kepala negara.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Harga BBM di Indonesia Jauh Lebih Murah karena Pemerintah Terus Menahan", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2022/05/24/19073011/jokowi-harga-bbm-di-indonesia-jauh-lebih-murah-karena-pemerintah-terus?page=all#page2