Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Arya Yahya

Memotret Demografi Penduduk Sulsel Melalui Sensus Penduduk Lanjutan

Penduduk Sulawesi Selatan tahun 2020 mencapai 9,07 juta jiwa, terdiri dari 4,5 juta jiwa penduduk laki-laki dan 4,57 juta jiwa penduduk perempua.

Oleh: Arya Yahya SST MEcDev
Statistisi Ahli pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan telah merampungkan kegiatan Sensus Penduduk pada tahun 2020, hasilnya, jumlah penduduk Sulawesi Selatan tahun 2020 mencapai 9,07 juta jiwa, terdiri dari 4,5 juta jiwa penduduk laki-laki dan 4,57 juta jiwa penduduk perempuan.

Jumlah penduduk Sulawesi Selatan berada pada peringkat ketujuh terbanyak di Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat (48 juta jiwa), Jawa Timur (40 juta Jiwa), Jawa Tengah (36 juta jiwa), Sumatera Utara (14 juta jiwa), Banten (11 juta jiwa), dan DKI Jakarta (10 juta jiwa).

Sensus Penduduk 2020 juga menghasilkan sex ratio diangka 98,59, artinya jumlah perempuan masih lebih banyak dari jumlah laki-laki, dari 100 penduduk perempuan terdapat 98-99 penduduk laki-laki. Sebaran penduduk Sulawesi Selatan sebagian besar berada pada rentang usia 8-23 tahun (generasi Z) dan 24-39 tahun (generasi milenial), jumlahnya mencapai 4,8 juta jiwa.

Pada tahun 2022, tepatnya pada bulan Mei-Juni, BPS kembali menggelar agenda besar yaitu Sensus Penduduk Lanjutan. Kegiatan ini menyasar 4,3 juta jiwa penduduk yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk Sulawesi Selatan, salah satu output utama yang akan dihasilkan adalah potret demografi penduduk Sulawesi Selatan yang lebih rinci.

Berbeda dengan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2020 yang hanya memotret jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin, kegiatan Sensus Penduduk Lanjutan tahun 2022 mampu menghasilkan berbagai paramater demografi, parameter ini penting untuk digunakan menganalisis berbagai isu sosial ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan dari berbagai lintas sektor.

Paling tidak, ada empat output utama yang dapat dihasilkan dari kegiatan Sensus Penduduk Lanjutan. Pertama, Sensus Penduduk Lanjutan akan menghasilkan berbagai parameter demografi Sulawesi Selatan seperti angka kelahiran, angka kematian, dan migrasi.

Kedua, menjadi sumber dari Angka Kematian Ibu (AKI). Angka ini hanya dapat diperoleh dari survei-survei besar yang dilakukan oleh BPS salah satunya dari Sensus Penduduk Lanjutan. Angka Kematian Ibu terakhir kali dipublikasikan oleh BPS merujuk pada kegiatan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada tahun 2015.

Ketiga, menjadi sumber indikator kependudukan dalam Sustainable Development Goals (SDG’s) sekaligus menjadi bahan evaluasi sejauh mana capaian SDG’s dari target yang telah ditetapkan. Keempat adalah mendapatkan berbagai variabel lain yang lebih detail seperti karakteristik penduduk, pendidikan, komunikasi, disabilitas, ketenagakerjaan, dan perumahan.

Potret demografi penduduk Sulawesi Selatan ditunggu oleh banyak pihak, termasuk para peneliti dan para pemangku kepentingan. Banyak hal yang dapat dianalisis, misalnya berada di level berapa angka Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini, mengapa terjadi, dan apa yang harus dilakukan, tentu menjadi salah satu topik yang menarik untuk didiskusikan.

Bahkan analisis dapat dikembangkan untuk melihat seperti apa karakteristik rumah tangga dari mereka yang mengalami kasus kematian ibu, seperti jumlah anggota rumah tangganya, pendidikannya, pekerjaannya, dan lain-lain. Lebih lanjut analisisnya dapat dipetakan dan dikembangkan hingga level kabupaten/kota.

Analisis juga dapat dikembangkan untuk melihat aspek migrasi, memetakan wilayah yang mayoritas penduduknya melakukan migrasi, menghubungkan dengan faktor penyebabnya, sekaligus melihat efek ekonomi wilayah dari perpindahan penduduk yang terjadi di Sulawesi Selatan dari berbagai sumber data yang lain.

Sejauh mana capaian SDG’s kabupaten/kota di Sulawesi Selatan juga menjadi hal penting yang ditunggu oleh banyak pihak, dari data ini, perencanaan menjadi jauh lebih terarah, indikator dapat dipetakan secara regional, skala prioritas dapat dilakukan, dan kebijakan pada akhirnya tepat sasaran. Data yang dapat dianalisis sangat beragam, termasuk aspek pendidikan, komunikasi, disabilitas, ketenagakerjaan, dan perumahan.

Menjadi harapan berbagai pihak agar data dari Sensus Penduduk Lanjutan dapat dirilis tepat waktu. Parameter demografi dapat menentukan arah kebijakan yang tepat, sekaligus menentukan arah kebijakan dan perencanaan pembangunan menuju Indonesia emas 2045.

Harapan terakhir agar pemerintah daerah dan masyarakat dapat mendukung kegiatan Sensus Penduduk Lanjutan, dan bagi masyarakat yang menjadi objek survei, agar dapat menerima petugas pada bulan Mei-Juni 2022 dan memberikan jawaban dengan benar dan jujur agar data yang dihasilkan dapat menggambarkan keadaan masyarakat Sulawesi Selatan yang sebenarnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved