Identitas Mayat Dalam Gubuk, Ternyata Warga Pangkep dan Tiga Tahun Tinggal Sendiri
Menurut AKP Anwar, mayat diduga telah meninggal beberapa hari yang lalu.
Penulis: M Yaumil | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Seorang warga ditemukan meninggal dunia di gubuknya, RT 02 RW 08, Jl Kijang, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Senin (23/5/2022) siang.
Identitas korban kemudian diketahui bernama Lala Poto (66) lahir di Kabupaten Pangkep 31 Desember 1956.
Sehari-hari Lala Poto bekerja sebagai nelayan atau mengeringkan ikan untuk di jual.
Diketahui, Lala Poto masih bujangan dan selama tiga tahun terakhir tinggal sendirian di gubuk tersebut.
Untuk konsumsi sehari-hari, Lala Poto dibantu oleh Rt dan warga setempat.
Kapolsek Ujung, AKP Muhammad Anwar mengatakan laporan awal dari warga setempat.
"Ibu Rt yang melaporkan kejadian, bahwa salah satu warga meninggal dunia," katanya saat ditemui di RSUD. Andi Makkasau.
Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung mendatangi lokasi.
Saat di lokasi, Lala Poto dalam kondisi tak bernyawa dan langsung di bawa ke RSUD Andi Makkasau.
Menurut AKP Anwar, mayat diduga telah meninggal beberapa hari yang lalu.
"Jika dari keterangan dokter, diperkirakan mayat sudah dua atau empat hari," ujarnya.
Selain itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh mayat.
"Setelah di cek, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ungkapnya.
Sebelumnya, kata AKP Anwar, Lala Poto sempat mengeluh sakit kepala sepekan lalu.
"Dari keterangan tetangga korban, dia sempat mengeluhkan ada sakit di bagian kepala itu satu minggu lalu," jelasnya.
Saat ini mayat telah diotopsi di RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.
Terlihat salah satu keluarga berada di kamar jenazah.
Kemudian jenazah akan dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans.
Diberitakan sebelumnya, mayat pertama kali ditemukan oleh ibu RT bersama tetangga saat mengecek korban di gubuk tersebut.
Almarhum hanya tinggal sendirian di gubuknya.
Seorang warga, Eka mengatakan korban sudah dua hari tidak terlihat.
"Ibu RT datang mengecek karena dua hari sudah tidak kelihatan," katanya.
Saat membuka pintu, ditemukan mayat Lala Poto dalam posisi telungkup.
Setelah melihat itu, kata Eka, langsung menghubungi kepolisian untuk meminta pertolongan.
"Langsung saya hubungi polisi karena kita tidak berani pegang," ujarnya.
Eka yang tinggal hanya beberapa meter dari rumah Lala Poto menjelaskan, korban jarang bersosialisasi.
"Selama saya disini jarang sekali sosialisasi dengan dia (Lala Poto)," imbuhnya.
Lanjut Eka, korban dikenal sebagai orang yang pendiam dan bekerja sebagai nelayan.
Lala Poto juga sering mendapatkan bantuan termasuk makanan sehari-hari yang dibawakan oleh warga.
Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil