Golkar Balas Kritikan PDIP Soal Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu, Tujuan PAN dan PPP Terungkap
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk F Paulus pun muncul untuk menjawab isu-isu tersebut.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menuai pro kontra dari berbagai kalangan.
Sebelumnya, Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut koalisi Partai Golkar, PAN dan PPP tersebut memiliki tujuan lain.
Rocky Gerung juga mengaku mengikuti perkembangan pembentukan koalisi tersebut.
Terbaru, Sekretaris DPP PDIP, Hasto Kristiyanto yang memberi tanggapan.
Ia mengingatkan munculnya KIB agar tidak mengganggu jalannya pemerintahan untuk memajukan bangsa, terlebih memasukkan agenda politik 2024.
Untuk itu, dia mengingatkan agar kepentingan rakyat sebagaimana mestinya harus didahulukan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk F Paulus pun muncul untuk menjawab isu-isu tersebut.
Ia menyebut Koalisi Indonesia Bersatu dibentuk lebih awal tujuannya untuk mencegah polarisasi seperti yang terjadi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Sebab, pada Pilpres lalu hanya ada dua pasang calon yang berkontestasi.
Hal itu merespons kritikan yang disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar bersama PAN dan PPP.
"Justru terlalu dini itulah yang sudah disampaikan bagaimana kita membangun demokrasi hasil evaluasi tahun 2019 lalu," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Wakil Ketua DPR RI ini menjelaskan hasil evaluasi Pilpres 2019 lalu menimbulkan pembelahan di masyarakat.
Hal itulah yang menjadi komitmen KIB untuk mencegah hal serupa terulang, dengan menghadirkan pasangan capres-cawapres lebih dari dua.
"Di sini kita memberikan ruang untuk terbentuknya tiga koalisi gitu loh. Jadi bukan hanya dua seperti kemarin, sejak awal kita memberikan ruang," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons soal terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) gagasan Golkar-PAN-PPP.
Hasto pun mengingatkan, agar tak membawa kontestasi 2024 terlalu awal. Pasalnya, saat ini yang dibutuhkan adalah kepentingan rakyat yang utama.
Hal itu disampaikan Hasto usai mengikuti Senam Sicita di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (20/5/2022).
"Jangan membawa kontestasi terlalu awal, yang kemudian membuang energi kita bagi perbaikan dan kemajuan bangsa dan negara pasca pandemi. Ini yang kita dorong," kata Hasto.
Hasto menyinggung, bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berdiri atas kerja sama antar partai politik.
Di mana, kerja sama itu terbentuk atas mandat rakyat secara periode selama lima tahun.
Maka dari itu, Hasto menyebut, PDIP memiliki tanggungjawab untuk mengingatkan besarnya mandat rakyat pada pemerintahan saat ini.
"PDI perjuangan punya tanggung jawab untuk terus membangun konesivitas dari kerja sama parpol ini, agar apa yang jadi harapan rakyat untuk dijawab oleh Bapak Presiden Jokowi dapat dijalankan," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sekjen Golkar: Koalisi Dibentuk Sejak Awal untuk Cegah Polarisasi di Pilpres