Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Orang Sakit di Maros 'Sumbang' Pendapatan Asli Daerah Rp15,5 M

"Pencapaian PAD harusnya sudah mencapai 33 persen dari target Rp264 M tahun ini," ujar Chaidir Syam saat rapat evaluasi, Rabu (18/5/2022).

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL\
rapat evaluasi pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) empat bulan pertama 2022, Rabu (18/5/2022) 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Maros baru mencapai Rp64 M atau 24,55 persen selama 2022.

"Pencapaian PAD harusnya sudah mencapai 33 persen dari target Rp264 M tahun ini," ujar Chaidir Syam saat rapat evaluasi, Rabu (18/5/2022).

Beberapa hal menjadi penyebab tidak tercapainya target PAD Maros seperti adanya aturan baru yang belum disesuaikan oleh Perda.

Baca juga: Jokowi Izinkan Buka Masker, Bupati Maros: Kita Tunggu Surat Edaran

Baca juga: Koar-koar Boikot Kedatangan AHY di Makassar, Andi Nurpati Minta Ketua DPC Demokrat Maros Mundur

“Ada beberapa kendala, misalnya persoalan target Rp 7,7 miliar untuk IMB. Tapi belum bisa berjalan karena perdanya belum disesuaikan dengan aturan baru," ujarnya.

Ada juga pandemi yang berdampak pada sektor Pariwisata.

Meski capaian target PAD triwulan masih rendah, Chaidir Syam tetap optimis bisa mengejar ketertinggalan di triwulan berikutnya.

Jika dibanding capaian tahun lalu, perolehan PAD saat ini terbilang cukup memuaskan. 

“Kami optimis bulan berikutnya kita mampu mengejar keteringgalan itu,” ujar Chaidir Syam.

Sementara Kepala Badan Pendapatan Daerah, Takdir mengatakan, dari 9 OPD yang berkewajiban menyetor PAD, sudah ada yang telah mencapai di atas 30 persen.

Seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr La Palaloi. 

“Jadi yang tertinggi itu di Dinas Perikanan karena ada kenaikan tarif di TPI kita,” ujarnya.

Takdir menambahkan, OPD yang sama sekali belum memberikan surplus PAD sampai bulan April yakni Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Ketenagakerjaan.

Total target yang diberikan sebesar Rp 7,7 miliar hingga bulan ini belum juga ada pemasukan. 

“Paling rendah itu di Dinas Penanaman Modal yang masih nol karena kita belum merevisi Perda terkati IMB," ujarnya.

Saat ini, konsultasi telah dilakukan bersama Kementrian Dalam Negeri.

"Apakah Perda lama bisa menjadi dasar atau harus Perda revisi,” ungkapnya. 

Takdir merinci, capaian target PAD yang dipimpinnya baru mencapai Rp 41, 7 miliar dari Rp 165,7 miliar.

Sementara untuk Dinas Pertanian yang sudah 30 persen setara dengan Rp 170 miliar dari Rp 555 miliar targetnya. 

“Dinas Pariwisata Rp 9 miliar, tercapai baru 12,63 persen atau Rp 1,1 Miliar," ujarnya.

Dinas Perikanan targetnya Rp 600 juta, tercapai 35 persen atau Rp 215 juta.

Kopumdag targetnya Rp 4 milair baru tercapai Rp 522 juta atau 12 persen,” terangnya. 

Sementara untuk Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan yang targetnya sebesar Rp 400 juta, baru mencapai 12 persen atau Rp 50 juta.

 Sedangkan, RSUD yang ditarget Rp 48 miliar, baru mencapai 32 persen atau setara Rp 15,5 miliar.
 
Dinas Kesehatan sendiri, target yang dicapai baru 19,90 persen, setara dengan Rp 5,5 miliar dari Rp 27 miliar target total.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved