Saudagar Bugis Makassar
Saudagar Bugis Makassar Bagi-bagi Doorprize, Ada Kompor hingga Sepeda Motor
Pembagian doorprize jadi salah satu agenda dalam Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XXII.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembagian doorprize jadi salah satu agenda dalam Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XXII.
Bagi-bagi doorprize dilakukan usai jalan santai yang berlangsung di Kawasan Center Poin of Indonesia (CPI) Jl Metro Tanjung Bunga, Minggu (15/5/2022).
Beberapa jenis doorprize dibagikan. Mulai dari perabot rumah tangga, seperti kompor, mesin cuci, dan kulkas.
Baca juga: Danny Pomanto Jalan Santai Bareng Aksa Mahmud dan Para Saudagar Bugis Makassar
Baca juga: Saudagar Bugis Makassar Nikmati Keindahan Sanset Quay di CPI, Wajib Swafoto Sebelum Merantau Lagi
Doorprize lainnya adalah 8 handphone, empat unit sepeda, dan dua unit sepeda motor.
Bagi-bagi hadiah ini menambah kehebohan pertemuan para saudagar Bugis Makassar.
Sebab penerima doorprize diundi sesuai dengan tiket yang telah dipegang masing-masing peserta.
Pantauan Tribun-Timur.com, mereka terlihat antusias menanti pengumuman undian doorprize, berharap mendapat keberuntungan.
Salah satu peserta PSBM XXII dari KKSS Papua, Saldi mengatakan ini lah salah satu rangkaian yang akan selalu dikenang saat kembali ke rantauan.
"Keakraban seperti ini jarang kita lakukan, sehingga nanti bisa menjadi cerita, kenangan saat kami kembali ke rantauan," ucapnya kepada Tribun-Timur.com.
Saldi sendiri, termasuk paling beruntung karena mendapat doorprize handphone dari ribuan peserta yang hadir.
Selain ajang silaturahmi, PSBM kata Saldi juga dijadikan wadah untuk bertukar informasi, pikiran, dan ide terkait dunia bisnis dengan para saudagar lainnya.
Ia merantau ke tanah Papua sejak tujuh tahun lalu.
Tujuannya untuk mencari pengalaman dan juga meningkatkan penghasilan.
Untungnya, rejekinya di Papua sangat bagus, salah satu buktinya ia berhasil memperbaiki rumah orang tuanya di kampung.
"Alhamdulilah rumah orang tua sudah direnovasi, padahal dulu cuma coba-coba merantau," bebernya.
"Saya asli Bulukumba, punya usaha kafe di Papua dan alhamdulillah perkembangannya bagus," tutupnya. (*)