Haul 40 Tahun Wafatnya Hadji Kalla dan Hj Athirah, Jusuf Kalla: Orangtua Gabungkan Bisnis dan Agama
Haul 40 tahun wafatnya Hadji Kalla dan Hj Athirah digelar di Masjid Raya Makassar, Kota Makassar, Minggu (15/5/2022).
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Haul 40 tahun wafatnya Hadji Kalla dan Hj Athirah digelar di Masjid Raya Makassar, Kota Makassar, Minggu (15/5/2022).
Ratusan undangan mulai berdatangan sejak pukul 08.30 Wita. Mereka memakai pakaian berwarna putih.
Masjid Raya dipilih karena dekat dengan rumah almarhum Hadji Kalla dan Hj Athirah dan mereka merupakan pengurus awal masjid.
Baca juga: KALLA Gelar Haul 40 Tahun Wafatnya Hadji Kalla dan Hj Athirah di Masjid Raya 15 Mei 2022
Baca juga: Motivasi Saudagar Muda, JK Kenang Perjalanan Bisnis Kalla Group Berawal dari Pasar
Sebelum kegiatan dimulai, ada khataman quran oleh para qori dari berbagai Rumah Tahfizh Quran.
Jusuf Kalla tiba di Masjid Raya pukul 10.11 Wita. Dia langsung duduk dibagian depan bersama Prof Quraish Shihab.
Hadir anak, cucu dan menantu almarhum Hadji Kalla dan Hj Athirah.
Turut hadir, Forkompinda Pemprov Sulsel, beberapa kepada daerah kabupaten/kota dan tokoh-tokoh Sulsel.
Kegiatan dibuka pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustaz Bahri Wari. Dilanjutkan dengan pembacaan Yasin dan Tahlil oleh Ustaz Hisbullah Huda.
Lalu sejarah Hadji Kalla dan Hj Athirah (Saudagar Sehati) dibawakan oleh Ustaz Das'ad Latief.
Selanjutnya, pemutaran video berdurasi delapan menit. Video berisi testimoni dari kerabat mengenang sosok almarhum Hadji Kalla dan Hj Athirah,
Setelah itu dilanjutkan dengan Hikmah Haul dibawakan Prof Quraish Shihab.
Selama kurang lebih 30 menit, Prof Quraish menjelaskan hikmah haul diselingi cerita kedekatan almarhum ayahnya dengan almarhum Hadji Kalla.
Haul mengenang 40 tahun wafatnya Hadji Kalla dan Hj Athirah ditutup sambutan dari Jusuf Kalla sebagai perwakilan keluarga.
Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12 ini memberikan sambutan selama 12 menit.
Jusuf Kalla mengatakan, kedua orang tuanya bisa maju dalam usaha karena menggabungkan bisnis dan agama.
"Beliau serius urus bisnis, tapi juga serius urus agama," katanya saat memberikan sambutan.
Sang ayah, selalu meluangkan waktu salat di Masjid Raya. Utamanya, salat subuh, maghrib dan isya.
Tak hanya itu, ia selalu membantu pesantren, membantu masjid dan toko-toko lainnya.
Begitulah orang tua kami menggabungkan bisnis dan agama. Dua-duanya maju.
Jusuf Kalla mengungkapkan, ayah dan ibunya saling mengisi satu sama lain.
Ketika berdagang bagus, ibu akan tetap di rumah. Namun, saat usaha sulit ia turut dalam berbisnis.
Hal itu pernah dilakukan di tahuj 1960-an, ibunya berjualan sutra, mobil dan berbisnis angkutan umum.
"Semua diurus ibu saya. Ibu sayalah yang membiayai bapak saya kala itu," ungkapnya.
Perusahaan yang dirintis orang tuanya telah berusia 70 tahun. Sudah generasi ketiga, sekarang dipersiapkan generasi keempat.
Dia berharap, perusahaan terus berkembang hingga bertahun-tahun ke depan.
"InsyaAllah doa kami dan para tamu sekalian perusahaan bisa lebih 100 tahun, bisa ke kancah nasional, bukan lagi di Makassar," harapnya.