Banjir Lutra
Derita Warga di Lutra Usai Banjir, Lewat Jembatan Penyeberangan Wajib Bayar 'Ini ji' Dicarikan Uang'
Tarif menyeberang jembatan di Luwu Utara ini tidak tanggung-tanggung, Rp10 ribu sekali melintas atau Rp20 ribu jika pulang balik

"Alhamdulillah ini kesuksesan kita bersama," katanya saat dikonfirmasi Tribun Timur.
Sebelumnya, jembatan ini ambruk dihantam banjir, Senin (9/5/2022) lalu.
Diketahui infrastruktur tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp6 Miliar.
Hanya saja jembatan ini belum rampung dikerjakan sudah rusak gegara banjir.
Meskipun demikian penghubung desa itu telah diperbaiki kembali pihak terkait.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone menganggarkan proyek ini dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang cair akhir tahun 2021 lalu.
Sebelumnya sebuah video amatir viral di media sosial Instagram@infobone memperlihatkan detik-detik jembatan roboh.
Air terlihat perlahan datang dengan derasnya dari hulu sungai saat hujan deras.
"Jembatan Garimpang, Desa Kalero, Kecamatan Kajuara ambruk," kata suara pria yang merekam video.
Terlihat rangka baja jembatan jatuh ke sungai.
"Sungai Garimpang lagi banjir, jembatannya roboh. Belum apa-apa sudah roboh," lanjut suara pria yang tidak diketahui identitasnya.

Pria itu mengatakan ada kayu besar yang menghantam tiang penyangga jembatan.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Bone, H. Jibang membenarkan kejadian itu.
"Ada kayu besar yang hanyut dan menghantam tiang penyangga jembatan," katanya, Selasa (10/5/2022).
Ia mengatakan, proyek yang menelan anggaran Rp6 Miliar itu mulai dikerja awal tahun 2022.
"Targetnya selesai bulan juni 2022 mendatang," kata Jibang.
Saat kejadian, buruh masih libur lebaran IdulFitri 1443 Hijriah.
"Tersisa dua hari lagi bajanya sudah selesai semua," katanya.
Beton penyangga jembatan tidak rusak dan masih berdiri kokoh. (*)