Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perang Rusia Ukraina

Negara-negara Eropa Nyalakan Alarm Peringatan Perang 9 Mei, Rusia Siapkan Pesawat 'Hari Kiamat'

Sejumlah negara waspada atas ancaman Rusia menyalakan alarm peringatan perang, Senin (9/5/2022).

Editor: Ilham Arsyam
ist
Ilustrasi Bom Nuklir - Presiden Rusia Vladimir Putin kesal dengan perlawanan Ukraina dan sanksi pihak barat hingga menyiapkan senjata nuklir. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Apa yang akan dilakukan Rusia pada Senin 9 Mei 2022 besok.

Sejumlah negara waspada atas ancaman Rusia dan menyalakan alarm peringatan perang.

Rupanya hari itu bertepatan perayaan 77 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin perayaan itu dan disebut-sebut akan memberi sinyal perintah perang.

Pernyataan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace beberapa waktu menyiratkan hal tersebut.

Putin ingin memperlihatkan kepada Barat bahwa Rusia tak gentar meski diisolasi atas serangan ke Ukraina.

Putin dijadwalkan akan berpidato di Lapangan Merah, Moskow, sebelum parade yang menampilkan tentara, tank, roket dan rudal balistik antarbenua.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa jet tempur supersonik, pesawat pengebom

strategis Tu-160, dan pesawat komando 'hari kiamat' Il-80 akan mengudara di atas Katedral St Basil dalam parade 9 Mei.

Rusia akan memamerkan persenjataan besar mereka.

Sementara pasukannya terus bertempur di Ukraina yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' sejak 24 Februari lalu.

Demikian seperti dilansir Reuters.

Diketahui bahwa itu akan menjadi momen pertama kalinya pesawat komando 'hari kiamat' Il-80 mengudara sejak tahun 2010.

Pesawat komando tersebut akan membawa jajaran petinggi Rusia jika terjadi perang nuklir. 

Dalam skenario tersebut, Il-80 dirancang untuk menjadi pusat komando jelajah bagi Presiden Rusia.

Pesawat itu dilengkapi teknologi tinggi namun detail spesifiknya menjadi rahasia negara bagi Rusia.

Namun, terkait pengumuman perang pada 9 Mei mendatang dan memobilisasi rakyat Rusia melawan dunia itu dibantah Rusia.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, yang mengatakan pengumuman perang oleh Putin itu tidak mungkin terjadi.

"Tidak benar. Itu omong kosong," kata Peskov dikutip dari Reuters, Jumat (6/5/2022).

Peskov menegaskan bantahan tersebut setelah sejumlah pihak, termasuk Inggris

dan Amerika Serikat (AS), memperkirakan Putin akan mendeklarasikan secara resmi perang di Ukraina pada 9 Mei.

Bantahan serupa juga disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Dia mengatakan tentaranya tidak akan mendasarkan tindakan sesuai dengan momentum tertentu.

"Kami akan memperingati kemenangan kami dengan sungguh-sungguh," tutur Lavrov.

Selain itu, Lavrov menuturkan, serangan di Ukraina akan berakhir tergantung pada kebutuhan untuk meminimalkan risiko bagi warga sipil dan tentara Rusia.

Sebelumnya, Putin telah mengklaim perang di Ukraina sebagai pertempuran untuk melindungi orang-orang yang berbicara bahasa Rusia di sana dari persekusi Nazi.

Serta untuk menjaga ancaman Amerika Serikat (AS) untuk Rusia yang dipicu perluasan NATO.

Sementara Ukraina dan negara-negara Barat menolak tuduhan itu dan menuding balik Putin telah mengobarkan agresi perang yang tidak beralasan.

Invasi militer Rusia terhadap Ukraina sendiri membuat Rusia berada dalam cengkeraman

sanksi-sanksi Barat, dan meningkatkan kekhawatiran atas konfrontasi lebih luas dengan AS.

Putin juga telah berulang kali membandingkan perang di Ukraina dengan

tantangan yang dihadapi Uni Soviet ketika pasukan Nazi yang dipimpin Adolf Hitler menginvasi tahun 1941 silam.

"Upaya untuk menenangkan agresor menjelang Perang Patriotik Besar ternyata

menjadi kesalahan yang merugikan rakyat kita," ucap Putin pada 24 Februari lalu saat mengumumkan operasi militer ke Ukraina.

"Kita tidak akan membuat kesalahan seperti itu untuk kedua kalinya, kita tidak berhak," tegasnya saat itu.

Perang yang terus berlangsung di Ukraina tersebut akan membayangi parade dan

perayaan hari kemenangan PD II di Rusia yang bakal digelar 2 hari lagi.

Invasi pasukan Moskow itu dilaporkan telah menewaskan ribuan orang di Ukraina dan membuat nyaris 10 juta orang lainnya kehilangan tempat tinggal.

Sampai detik ini perang Rusia-Ukraina belum juga berakhir.

Banyak pihak berharap dua negara segera menghentikan peperangan demi keselamatan dan keamanan dunia.

(*)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul ISU Ancaman Perang Nuklir, 9 Mei 2022, Rusia Siapkan Pesawat 'Hari Kiamat' Selamatkan Putin, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved