Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bursa Capres 2024

'Usulan Akar Rumput' PKB Dorong Paket Prabowo-Cak Imin di Pilpres 2024, Respon Gerindra?

Rencana ini digaungkan oleh Ketua DPP PKB, Daniel Jonan yang menyebut usulan duet Prabowo-Cak Imin tersebut muncul dari akar rumput

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Prabowo dan Cak Imin 

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB menawarkan paket Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar (Prabowo-Cak Imin) untuk Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Usulan paket Prabowo-Cak Imin ini diklaim muncul dari kalangan bawah atau akar rumput.

Skema paket Prabowo-Cak Imin yakni Prabowo sebagai Capres dan Cak Imin Cawapres.

Sekedar diketahui, Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 masih dua tahun lagi.

Namun geliat partai politik untuk saling berkoalisi telah terlihat.

Baca juga: Pengamat Sebut Pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024 Bukan Politisi, Kini Punya Pengaruh Besar

Baca juga: Prabowo Subianto-Puan Maharani Berpasangan di Pilpres 2024? Pasangan Ini Disebut Penantang Kuat

Contohnya adalah tawaran dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menduetkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dalam duet ini, Prabowo Subianto diplot sebagai calon presiden (capres) dan Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Rencana ini digaungkan oleh Ketua DPP PKB, Daniel Jonan yang menyebut usulan duet Prabowo-Cak Imin tersebut muncul dari akar rumput.

“Apalagi Pak Prabowo termasuk yang diduetkan dengan Caki Imin oleh para kader di grass root, kita perlu menjawabnya dengan berbuat yang terbaik untuk rakyat, terus mengawal kepentingan dan harapan rakyat,” ujarnya Jumat (6/5/2022) seperti dikutip Tribunnews dari Kompas TV.

Namun usulan ini belum dapat diputuskan lantaran apakah Cak Imin rela untuk menjadi cawapres atau tidak.

“Belum ditentukan, saat ini kita mengusung Cak Imin sebagai capres, tapi ujungnya seperti apa,” ujarnya.

Di sisi lain, usulan dari PKB ini pun ditanggapi oleh Partai Gerindra.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menyebut pihaknya akan membuka peluang agar dapat berkoalisi dengan siapapun.

Hanya saja, dirinya menegaskan capres yang diusung nanti tetaplah Prabowo.

“Prinsipnya, Pak Prabowo yang akan maju sebagai capres. Jadi, dengan siapapun kami berkoalisi, capresnya ya beliau,” katanya dikutip dari Kompas TV.

Habiburokhman juga mengakui PKB adalah salah satu partai politik (parpol) yang patut diperhitungkan di dunia politik Indonesia.

“Soal cawapres, kami menjaga komunikasi yang baik dengan semua parpol, termasuk Gus Muhaimin. Kami menghormati mereka sebagai salah satu kekuatan politik penting di Indonesia saat ini,” tuturnya.

Namun, usulan duet Prabowo-Cak Imin ini harus dibicarakan lebih lanjut dengan elite Partai Gerindra dan PKB.

Hal ini disebabkan lantaran situasi dan kondisi politik jelang Pilpres 2024 masih amat dinamis.

“Semua kemungkinan masih terbuka sampai pada saatnya nanti pendaftaran resmi di KPU,” kata Habiburokhman.

Demokrat Tunggu Momentum, Disebut Ada Dua Faktor Kunci

Di sisi lain, Partai Demokrat menyebut masih menunggu momentum untuk mengumumkan capres pilihan.

Momentum yang dimaksud adalah terkait situasi politik yang disebut akan tetap dinamis ke depannya.

Hal ini diungkapkan ole Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra.

“Berbicara mengenai Pilpres (pemilihan presiden), seperti yang disampaikan ketua umum kami, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), ada dua faktor yang menjadi kunci. Pertama, tiket. Kedua, momentum,” ujarnya dikutip dari Kompas TV.

“Momentum berarti harus tepat waktunya. Kapan kami memilih dan mengumumkan pasangan calon kami ke publik. Punya elektabilitas tinggi sekarang, ada jaminan bakal bertahan hingga tahun depan?”

“Survei salah satu tolak ukur, tetapi gambaran sementara, potret saat ini,” imbuh Herzaky.

Sehingga, katanya, hasil survei tidak bisa menjadi pedoman karena bukan merupakan sebuah kepastian.

“Masih harus terus kami dalami dan cermati perkembangannya ke depannya,” ungkapnya.

Kemudian, Herzaky mengatakan, pencalonan AHY untuk menjadi capres masih sangat kuat kemungkinannya karena aspirasi dari internal partai cukup kuat.

Namun, Partai Demokrat masih belum menentukan sikap dan terus mendengar aspirasi dari kelompok rakyat lainnya.

“Memang, ada aspirasi sangat kuat di internal Partai Demokrat untuk mengusung AHY sebagai capres (calon presiden). Begitu pula dengan berbagai elemen masyarakat yang menyampaikan harapannya ke AHY langsung maupun melalui kader-kader Partai Demokrat agar AHY maju di kontestasi Pilpres 2024,” katanya.

“Tahun 2024 adalah tahunnya rakyat. Biarkan rakyat yang memutuskan siapa pemimpin nasional ke depannya. Suara dan harapan rakyat inilah yang kami gencarkan dan perjuangkan,” imbuh Herzaky.

Kemudian mengenai faktor kedua yaitu tiket, Herzaky mengungkapkan Partai Demokrat dapat memperolehnya melalui koalisi.

“Kalau punya elektabilitas tinggi, tetapi tidak punya tiket, tidak berarti apa-apa,” ujarnya.

Untuk faktor kedua tersebut, pada 19 April 2022 lalu, Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya telah berkomunikasi untuk pembangunan koalisi saat Pilpres 2024.

Menurut Kamhar, koalisi ini disebut sebagai pandangan realistis dari Partai Demokrat dalam melihat kondisi politik saat ini.

Dirinya menyebut, AHY bisa menjadi opsi agar diusung menjadi capres meski partai menyiapkannya sebagai cawapres.

“KIta realistis bahwa Partai Demokrat harus membangun kerja sama politik karenanya opsi sebagai capres cawapres itu juga akan sangat berkorelasi dengan bagaimana komunikasi atau kesepakatan politik dengan parpol lainnya,” katanya dikutip dari Tribunnews.(*)

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Chaerul Umam)(Kompas TV/Hariyanto Kurniawan/Fadel Prayoga)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved