Idul Fitri 1443 H
Doa dan Niat Mandi Besar Sebelum Shalat Ied pada Hari Raya Idul Fitri, Lengkap dengan Tata Caranya
NAWAITUL GHUSLA LIYAUMI 'IIEDIL FITHRI SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA. Sengaja saya Mandi pada hari Raya Idul Fitri Sunnah karena Allah Ta'ala.
Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Fitri
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hadist yang berkenaan dengan amalan sunnah Hari Raya Idul Fitri yaitu takbir, berjalan kaki, dan pulang mengambil jalan berbeda setelah shalat.
Hadist tersebut antara lain:
Mengumandangkan takbir dari rumah
Di antara amalan sunnah yang telah dianjurkan Rasulullah SAW untuk dikerjakan sebelum shalat Idul Fitri yaitu membaca takbir saat pergi ke lokasi shalat.
Dalam suatu riwayat disebutkan:
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ المصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْرَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya Idul Fithri sambil bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 2/1/2. Hadits ini mursal dari Az-Zuhri namun memiliki penguat yang sanadnya bersambung. Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 171. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih)
Ibnu Syihab Az-Zuhri menyatakan bahwa kaum muslimin ketika itu keluar dari rumah mereka sambil bertakbir hingga imam hadir.
"Tujuan pulang lewati jalan berbeda setelah sholat Idul Fitri ternyata untuk menyapa tetangga-tetangga yang belum disapa sebelumnya untuk meminta maaf," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Audio Dakwah.
Hal ini mengantisipasi ada tetangga non muslim yang belum disapa dan orang muslim lainnya sebagai cara silaturahmi serta meminta maaf atas kesalahan yang pernah diperbuat.
Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat mengatakan melewati jalan berbeda itu pun jika ada jalan alternatifnya.
Jika dilakukan hukumnya adalah sunnah dikerjakan mendapat pahala tidak sempat mengerjakan karena ada tuntutan lain tidak akan berdosa.
Maka jangan membaca terjemahan hadits "sunnah mengambil jalan berbeda setelah sholat Idul Fitri" karena ini adalah persoalan syariat.
Apabila ada orang tua yang tidak bisa berjalan jauh, itu tidak jadi masalah melewati jalan yang sama karena ada udzur.