Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lebaran Idul Fitri 1443 H

Buras, Nasu Likku, Tape Makanan Favorit Nurdin Halid saat Lebaran

Buras, tumbu, nasu likku, dan ayam panggang masuk deretan makanan favorit Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Golkar, Nurdin Halid.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Dokumentasi
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar, HAM Nurdin Halid. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Buras, tumbu, nasu likku, dan ayam panggang masuk deretan makanan favorit Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Golkar, Nurdin Halid.

Makanan khas Bugis Makassar di atas wajib ada di meja makannya saat lebaran.

Bahkan sebelum berangkat salat id, NH-sapaan akrabnya sarapan dengan buras dan nasu likku terlebih dulu.

Baginya, cita rasa masakan khas Bugis-Makassar sangat nikmat dan tak terkalahkan.

Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) ini rupanya juga doyan makan tape.

"Buras, tumbu', nasi likku, ayam panggang dan tape, itu makanan saya dan keluarga kalau lebaran," ucapnya kepada Tribun-Timur.com.

Untuk pelaksanan salat id besok, NH akan ikut Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Husain Syam jika ada gelaran di kampus.

Opsi lain yakni di Lapangan Karebosi.

"Kalau Pak Rektor (Husain Syam) salat di kampus saya di sana, kalau tidak di Lapangan Karebosi," ucap Nurdin Halid

Ketua Umum PSSI Periode 2003-2011 ini menyampaikan, sesuai instruksi pemerintah, tak boleh ada open house di hari lebaran.

Karenanya, Nurdin Halid memilih untuk tinggal di kediaman pribadinya usai menunaikan salat id.

"Di Makassar sama istri, anak, cucu. Lima dari tujuh anak saya di Makassar, karena satu di Sinjai, satunya lagi di Jambi," ujarnya.

Silaturahmi ke keluarga rencananya dilakukan pada hari kedua setelah lebaran, Selasa (3/4/2022).

Kunjungan pertama ialah di tanah lahirnya, Kabupaten Bone.

Kemudian pada Rabu (4/4/2022) di Kabupaten Soppeng.

"Di Bone ziarah kubur orang tua, hari ketiga lebaran ke Soppeng ziarah kubur juga.

Mantan Anggota DPR RI ini menjelaskan, ziarah kubur di momentum lebaran sudah menjadi tradisi turun temurun yang diwariskan oleh orang tuanya.

"Memang itu tradisi di kami, diajarkan sama orang tua ziarah kubur setelah lebaran, masyarkat Bugis Makassar juga pada umumnya begitu," tuturnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved