Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lebaran 2022

Kapan Sidang Isbat Idul Fitri 2022?, Ini Link Live Streamingnya, Hari Lebaran Segera Ditentukan

Pelaksanaan Sidang Isbat oleh Kemenag akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kemenag untuk penentuan Lebaran Idul Fitri

Editor: Alfian
Tribunnews.com
Ilustrasi. Nantikan hasil sidang isbat 1 Ramadhan 2022 yang akan berlangsung, Jumat 1 April 2022. Dari hasil sidang isbat itu akan diketahui puasa jatuh pada tanggal berapa. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kapan sidang isbat idul fitri 2022 digelar, lihat link streamingnya di akhir artikel ini.

Diketahui, penentuan lebaran Idulfitri 2022 akan dilakukan melalui sidang isbat.

Sidang isbat akan diselenggarakan Kementerian Agama atau Kemenag, Minggu (1/5/2022) petang.

Pelaksanaan Sidang Isbat oleh Kemenag akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kemenag.

Lalu kapan sebenarnya Lebaran Idul Fitri 1443 H atau 2022?

Apakah Ahad atau Minggu, 1 Mei 2022; Senin, 2 Mei 2022; atau Selasa, 3 Mei 2022?

Muhammadiyah telah menetapkan jika Lebaran Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 H pada Senin, 2 Mei 2022; sedangkan pemerintah dan warga NU masih menunggu hasil sidang isbat.

Mayoritas warga di Indonesia pada saat ini masih menunggu hasil sidang isbat Lebaran yang akan digelar Ahad, 1 Mei 2022 lusa.

Masyarakat dapat mengetahui hasil sidang isbat Idul Fitri 1 Syawal 1443 secara langsung melalui saluran resmi Kementerian Agama RI atau Kemenag dan tentunya melalui Tribun Timur.

Sidang akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, kantor Kemenag, di Jakarta dan akan didahului dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Secara hisab, semua sistem sepakat, ijtimak menjelang Syawal jatuh pada Ahad, 1 Mei 2022.

Menurut Kamaruddin, awal Syawal 1443 H menunggu hasil rukyatul hilal.

"Kemenag akan menggelar rukyatul hilal pada 99 titik di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain," katanya.

"Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H," kata dia lebih lanjut.

Sidang isbat pentuan awal Syawal 1443 H akan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Termasuk dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium.

Peserta lainnya adalah pakar falak dari ormas-ormas Islam, lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dan pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam serta Pondok Pesantren.

Namun, ada juga ormas menggelar Lebaran tanpa menunggu hasil sidang isbat, seperti An Nazir dan Naqsabandiyah.

An Nazir

Jamaah An Nazir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) telah memutuskan 1 Syawal 1443 H jatuh pada Ahad lusa.

Demikian disampaikan Pimpinan An Nazir, Ustadz Samiruddin Pademmui.

"Iya tadi ba'da Jumat musyawarah jamaah dan telah diputuskan 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Ahad 1 Mei 2022," ujarnya, Jumat (29/4/2022).

Menurutnya, hasil musyawarah tersebut telah ditentukan melalui perhitungan Jamaah An Nadzir Gowa.

Ustadz Samiruddin membeberkan jika pihaknya memiliki metode sendiri melihat dan memantau perjalanan bulan.

Dalam memantau perjalanan bulan, Jamaah Annadzir memiliki metodologi dan tata cara dengan menggunakan beberapa standar parameter.

Dia menyebut jamaah An Nazir mengandalkan tanda-tanda alam, seperti pengamatan pasang surut air laut dan mengamati perjalanan bulan.

Dia menjelaskan jika pihaknya mulai memantau bulan purnama 14, 15, 16.

Lalu tiga hari terakhir mulai tanggal 27 Mei, 28 Mei, dan 29 Mei 2022.

Kata dia, yang dilihat adalah jam terbitnya bulan di subuh hari di Timur dan juga melihat bayangan bulan dengan kain tipis.

"Tempat waktu yang paling signifikan perlu diketahui, yakni mengetahui bulan purnama 14, 15, dan 16, besarnya bulatan bulan 15 sama dengan 16, bulan ke 14 besarnya sama dengan bulan ke 17 dan besarnya bulan ke 13 sama dengan bulan ke 18 dan seterusnya," katanya pungkas.

Dia menambahkan, perhitungan tersebut juga sesuai ajaran Nabi.

Naqsabandiyah

Selain An Nasir, jamaah tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah juga akan Lebaran Idulfitri pada Ahad lusa.

Hal ini sesuai keputusan yang dikeluarkan Tuan Guru Naqsabandiyah.

Pada Sabtu (30/4/2022) besok malam, mereka akan menggelar takbiran.

Jamaah tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah berada di Sumatera Utara.

Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Penetapan tersebut sebagaimana tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Jika dihitung mundur Lebaran yang ditetapkan Muhammadiyah dari hari ini, Jumat (29/4/2022), maka Lebaran 2022 kurang 3 hari lagi.

Dalam maklumat yang sama, Muhammadiyah mengumumkan penetapan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

Pemerintah dan NU

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menetapkan 1 Syawal 1443 H melalui pemantauan hilal dan sidang isbat pada Minggu, 1 Mei 2022 mendatang.

Sama dengan Kemenag, Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode Rukyat atau Rukyatul Hilal dan Hisab untuk menentukan 1 Ramadhan atau 1 Syawal.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat akan mempertimbangkan hasil hisab (perhitungan astronomis) dan hasil konfirmasi rukyatul hilal (pemantauan hilal).

Meski begitu, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat mendatang sudah memenuhi kriteria baru MABIMS, yakni ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Ia melanjutkan, pada 29 Ramadhan 1443 H atau 1 Mei 2022, tinggi hilal di Indonesia antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

“Artinya, secara hisab pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk kriteria baru MABIMS,” ujar dia di Jakarta pada Senin (25/4/2022), dilansir dari laman Kemenag.

Apabila secara rukyat, hilal terlihat dan benar memenuhi kriteria tersebut, maka Idul Fitri 1443 H akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Namun, apabila hilal sulit teramati akibat musim pancaroba, kemungkinan pengamat hilal akan mengusulkan istikmal, yakni menggenapkan bulan Ramadhan menjadi 30 hari.

“Apabila pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat. Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat,” ujar ahli astronomi dan astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin kepada Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

Prediksi BRIN dan BMKG

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sendiri memprediksi 1 Syawal 1443 H atau Idul Fitri 1443 H/2022 M akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

“Secara hisab, posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat,” ujar ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin, dikutip dari Kompas.com, Kamis, 21 April 2022.

Selain itu, berdasarkan kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal di sebagian wilayah Indonesia saat Maghrib 1 Mei 2022, hilal kemungkinan bisa dirukyat atau diamati dengan menggunakan alat optik seperti binokuler atau teleskop.

Meski demikian, Thomas mengatakan, tetap ada potensi perbedaan perayaan Idul Fitri 2022.

Sementara itu, kepala pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, memaparkan bahwa Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum Matahari Terbenam pada hari Ahad, 1 Mei 2022 M, pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT.

Rahmat juga menjelaskan, waktu terbenam Matahari, paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.29 WIT dan paling akhir pukul 18.45 WIB di Sabang, (Aceh).

Sementara itu, tinggi Hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57 derajat di Sabang (Aceh).

Elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88 derajat di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35 derajat di Sabang (Aceh).

Lalu, umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh).

Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 27,07 menit di Sabang (Aceh).

Kecerlangan Bulan (FIB) saat Matahari terbenam berkisar antara 0,18 persen di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31 persen di Sabang (Aceh).

"Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan Rukyat Hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan disetiap lokasi pengamatan," ujar Rahmat dikutip dari Kompas.com, Jumat 22 April 2022.

Link live streaming sidang isbat dapat dilihat melalui media sosial Kemenag RI atau TVRI berikut ini:

Youtube Kemenag RI

Link Live Streaming TVRI

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved