Rusia Tegas Tolak Ajakan Negoisasi Ukraina Jika Dilakukan di Wilayah Ini, Tujuan Zelensky Bocor
Hanya saja tawaran pihak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky ditolak oleh pihak Presiden Rusia, Valdimir Putin.
Sebelumnya, Lavrov melaporkan bahwa negosiasi Rusia-Ukraina terhenti karena fakta bahwa Kyiv tidak menanggapi proposal terbaru Moskow.
Ditambah, pernyataan oleh otoritas Ukraina yang menunjukkan kurangnya minat mereka dalam dialog.
Namun demikian, seperti yang dikonfirmasi oleh ajudan Presiden Federasi Rusia Vladimir Medinsky, pada 22 April, para delegasi melakukan beberapa percakapan yang lebih panjang.
Lavrov Singgung soal Bahaya Perang Dunia Ketiga
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov juga mengatakan tak ingin melihat risiko perang nuklir yang berpotensi terjadi agak signifikan dalam konflik antara negaranya dan Ukraina.
Menurut Lavrov, bahaya perang nuklir sangat serius dan tidak boleh diremehkan.
Untuk itu, Lavrov memperingatkan Ukraina agar tidak memprovokasi Perang Dunia III.
"Semua orang membaca mantra bahwa dalam hal apa pun kita tidak bisa membiarkan Perang Dunia III," katanya dalam sebuah wawancara televisi Rusia yang dikutip AP News.
"Bahayanya (perang nuklir) serius. Ini nyata. Ini tidak boleh diremehkan," tambahnya.
Hal itu disampaikan Lavrov sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin.
Sebelumnya, Austin mengatakan, AS ingin melihat Ukraina tetap berdaulat dan menjadi negara demokratis.
AS juga ingin melihat Rusia melemah ke titik di mana negara itu tidak dapat melakukan hal-hal seperti menginvasi Ukraina.
Pernyataan Austin tampaknya mewakili pergeseran tujuan strategis AS sejak Washington mengatakan tujuan bantuan militer Amerika adalah untuk membantu Ukraina menang dan untuk membela negara tetangga NATO, Ukraina, dari ancaman Rusia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan Rusia telah kehilangan harapan terakhir untuk menakut-nakuti dunia agar tidak mendukung Ukraina.
"Demikian pembicaraan tentang bahaya 'nyata' PD III. Ini hanya berarti Moskow merasakan kekalahan di Ukraina," tulis Kuleba di Twitter.